ABSTRAKTears of the third and fourth degrees of the perineum can affect the quality of life woman. However, few studies have been conducted regarding incidence perineal tear or OASIS in Indonesia. This research was made to find out What are the risk factors that have an association with a degree of perineal tear three and four at RSCM (Cipto Mangunkusumo Hospital) from 2011 until 2014. Data samples were taken from secondary data in the form of medical records.
Then, the data are grouped into numerical and categorical, and processed using the SPSS program. The results of the data show a distribution that is not normal, so a non-parametric method is used, namely the Mann-Whitney method. Data bivariates were processed using the Chi-Square method and binary logistic regression for raises the P value and OR (Odd Ratio). After that, the data were analyzed
using the multivariate method to exclude insignificant data. The results show that the second stage of labor, type of delivery, anesthesia, induction labor, shoulder dystocia, birth weight of the baby, gestational age, and head presentation proved to be a significant risk factor, whereas labor induction was not showed an association with perineal tears.
ABSTRACTAir mata pada derajat ketiga dan keempat perineum dapat mempengaruhi kualitas hidup wanita. Namun, beberapa penelitian telah dilakukan mengenai insiden tersebut robekan perineum atau OASIS di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mencari tahu Apa faktor risiko yang berhubungan dengan derajat robekan perineum tiga dan empat di RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Sampel data diambil dari data sekunder berupa rekam medis. Kemudian, data tersebut dikelompokkan menjadi numerik dan kategorikal, dan diolah menggunakan program SPSS. Hasil data menunjukkan distribusi yang tidak normal, sehingga digunakan metode non parametrik yaitu metode Mann-Whitney. Data bivariat diolah menggunakan metode Chi-Square dan regresi logistik biner untuk menaikkan nilai P dan OR (Odd Ratio). Setelah itu, data dianalisis
menggunakan metode multivariasi untuk mengecualikan data yang tidak signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persalinan kala II, jenis persalinan, anestesi, induksi persalinan, distosia bahu, berat lahir bayi, usia kehamilan, dan presentasi kepala terbukti menjadi faktor risiko yang signifikan, sedangkan induksi persalinan tidak menunjukkan hubungan dengan air mata perineum.