Telehealth adalah salah satu bentuk kemajuan teknologi telekomunikasi yang dapat digunakan untuk menyediakan layanan kesehatan jarak jauh. Telehealth digunakan di berbagai bidang, termasuk salah satunya untuk memberikan bantuan nutrisi (teledietetik). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh bantuan gizi yang dilakukan dengan memanfaatkan keberadaan telehealth. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen satu kelompok desain dengan membandingkan perubahan pengetahuan dan asupan makronutrien sebelum dan sesudah intervensi diberikan. Sebanyak 25 karyawan Wilayah Telkom Bekasi direkrut dan diintervensi selama 2 minggu. Subjek diberikan 1 video, 2 poster digital, dan 1 sesi konseling setiap minggu. Setelah intervensi, subjek mengalami peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan dengan nilai p 0,001. Ada kecenderungan untuk mengurangi asupan energi sebesar 68 kkal (nilai p = 0,188); 4,5 gram lemak (nilai p = 0,358); dan 8 gram karbohidrat (nilai p = 0,479); dan peningkatan asupan protein 3,9 gram (nilai p = 0,075). Namun, data belum dapat membuktikan perubahan yang signifikan dalam asupan makronutrien.
Telehealth is one form of advancement in telecommunications technology that can be used to provide long-distance health services. Telehealth is used in various fields, including one to provide nutritional assistance (teledietetic). This research aims to see the effect of nutrition assistance carried out by utilizing the existence of telehealth. The design of this study was a quasi-experimental one group design by comparing changes in knowledge and macronutrient intake before and after the intervention was given. As many as 25 employees of Telkom Bekasi Region were recruited and intervened for 2 weeks. Subjects were given 1 video, 2 digital posters, and 1 counseling session every week. After the intervention, subjects experienced a significant increase in knowledge with a p value of 0.001. There was a tendency to reduce energy intake by 68 kcal (p value = 0.188); 4.5 grams of fat (p value = 0.358); and 8 grams of carbohydrates (p value = 0.479); and an increase in protein intake of 3.9 grams (p value = 0.075). However, the data have not been able to prove a significant change in macronutrient intake.