Rumah sakit-rumah sakit yang terletak di Kota Bontang, dimana Kota Bontang merupakan kota yang sedang berkembang dengan keberadaan dua perusahaan besar berskala internasional dengan potensi bencana seperti kegagalan teknologi, banjir, angin puting beliung, kebakaran lahan/hutan, dan kebakaran permukiman. Untuk mengatasi hal ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesiapsiagaan manajemen bencana rumah sakit di Kota Bontang menggunakan studi deskriptif observasional dan mixed methode dengan mengadopsi versi Hospital Safety Index. Metodenya adalah dengan pendekatan penilaian diri terhadap rumah sakit yang diaplikasikan untuk menilai kesiapsiagaan bencana dalam 151 item yang dikategorikan dalam tiga komponen termasuk keselamatan struktural, keselamatan nonstruktural, dan manajemen Bencana dan Kegawatdaruratan. Data primer tersebut kemudian diolah melalui Ms Excel dan hasilnya berupa mean untuk setiap komponen pada manajemen bencana rumah sakit lalu diklasifikasikan ke dalam kategori A (0.66-0.1), B (0.36-0.65), atau C (0-0.35). Hasil dari penelitian ini total nilai Hospital Safety Index untuk masing-masing rumah sakit, yaitu 0,90 untuk RSUD Taman Husada, 0,99 untuk RS Pupuk Kaltim, dan untuk RS 0,79 Islam Bontang. Namun tetap menunjukkan bahwa manajemen bencana rumah sakit telah siap dalam menghadapi bencana dan tetap berfungsi dalam situasi bencana. Meskipun demikian, rumah sakit tetap perlu melakukan usaha pencegahan dalam jangka panjang untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana.
Hospitals located in Bontang City, where Bontang City is a developing city with the presence of two large international companies with potential disasters such as failures, floods, tornadoes, land/forest fires, and residential fires. To address this, the purpose of this study was to analyze hospital disaster management preparedness in Bontang City using descriptive observational studies and semi-quantitative methods by adopting the Hospital Safety Index version. A method is a self-assessment approach to hospitals that is applied to assess disaster preparedness in 151 items categorized into three components including structural safety, nonstructural safety, and emergency and disaster safety management. The primary data is then processed through Microsoft Excel and the results are the mean for each component in hospital disaster management and are classified into categories A (0.66-0.1), B (0.36-0.65), or C (0- 0.35). The results of this study total Hospital Safety Index for each hospital, which is 0.90 for Taman Husada Hospital, 0.99 for Pupuk Kaltim Hospital, and 0.79 for RS Islam Bontang Hospital, but still, show that hospital disaster management is ready in the face of disasters and continues to function in disaster situations. Even so, hospitals still need to take preventive efforts in the long term to improve disaster preparedness.