Latar belakang: Tuberkulosis (TB) adalah penyebab kematian kesembilan paling banyak di dunia. Indonesia merupakan negara kedua dengan jumlah penderita TB paling banyak di dunia dengan persentase penderita sebanyak 8%. Kasus TB kambuh merupakan kasus dengan morbiditas yang tinggi dengan pengobatan yang lebih sulit. Karakteristik pasien TB kambuh belum banyak diteliti di Indonesia, padahal kasus TB kambuh sangat memperberat beban biaya penatalaksanaan TB di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah meneliti faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya TB kambuh di Indonesia.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, 1 Januari 2014 hingga 31 Desember 2018. Seluruh pasien TB kambuh dimasukkan dalam penelitian, dan pasien TB tidak kambuh dengan jumlah sama pada periode yang sama dengan cara consecutive sampling. Kemudian dilakukan analisis terhadap karakteristik klinik kedua kelompok tersebut.
Hasil: Didapatkan hasil bahwa ada 2.322 pasien TB selama periode penelitian, dengan persentase keberhasilan terapi sebesar 78,1%, tidak sembuh 21,9% dan pindah 5%. Diambil 94 kasus TB kambuh (sesuai perhitungan jumlah sampel) yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Didapatkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap kejadian TB kambuh pada pasien adalah status kepatuhan mengambil obat pasien (p = 0,007, odds ratio 0,38 (IK 95% = 0,19-0,76)) dan gambaran lesi kavitas pada foto thorax awal (p < 0,001, odds ratio 0,08 (IK 95% = 0,03-0,20)).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara dengan kejadian TB kambuh dengan status kepatuhan mengambil obat pasien, dan gambaran lesi kavitas pada foto torak awal.
Background: Tuberculosis (TB) infection is the most prevalent cause of deaths in the world. Indonesia is the second country in the world with the highest number of tuberculosis patients with a prevalence of 8%. Recurrent tuberculosis is a case with a high morbidity with more complicated medication. Recurrent tuberculosis patients characteristics are rarely studied in Indonesia, despite ubiquitous recurrent tuberculosis cases in Indonesia further worsening the burden of disease. The aim of this study is to study factors affecting recurrence of tuberculosis in Indonesia.Method: This is a cross sectional study which done in Prof. Dr. Sulianti Saroso Infection Disease Hospital, January 2014-December 2018. All samples with recurrent tuberculosis were included in the study, while samples with successful treatment in the same period were chosen by consecutive sampling. Statistical analysis of clinical characteristics was done to both study groups.Result: There were 2.322 tuberculosis patients obtained during the course of study with 78,1% successful treatment rate, 21,9% was not cured, and 5% switched to another health center. Ninety four cases of recurrent TB meeting inclusion and exclusion criteria were obtained. It was known that factors affecting recurrence of TB were medication compliance (p = 0.007, odds ratio 0.38 (IC 95% = 0.19-0.76)) and appearance of cavity lesion in the first thorax x-ray examination (p < 0.001, odds ratio 0.08 (IC 95% = 0.03-0.20)).Conclusion: There was a relationship between recurrent TB and medication compliance and appearance of cavity lesion in the first thorax x-ray examination.