Artikel Jurnal :: Kembali

Artikel Jurnal :: Kembali

Kecemasan dan lamanya waktu menjalani hemodialisis berhubungan dengan kejadian insomnia pada pasien gagal ginjal kronik

Ida Rosdiana, Krisna Yetty, Luknis Sabri (Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014)

 Abstrak

Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling sering terjadi pada pasien hemodialisis, prevalensinya lebih tinggi dibanding pada populasi umum. Berbagai faktor yang diduga berhubungan dengan terjadinya insomnia pada pasien hemodialisis adalah demografi, gaya hidup, psikologis, biologis, dan faktor dialisis. Tujuan penelitian potong lintang ini untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan kejadian insomnia pada pasien yang menjalani hemodialisis. Sebanyak 106 responden yang berasal dari RSUD Kota Tasikmalaya dan Garut dilibatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa insomnia dialami oleh 58 (54,7%) responden, dengan rerata usia 47,66±13,36 tahun. Tidak ditemukan hubungan antara insomnia dengan faktor demografi, gaya hidup, faktor biologis, shift HD dan Kt/V hemodialisis. Insomnia berhubungan dengan kecemasan (p= 0,007; OR= 3,3), dan lama waktu menjalani hemodialisis (p= 0,040; OR= 2,48). Kecemasan dan lama waktu menjalani hemodialisis merupakan faktor independen yang berhubungan dengan kejadian insomnia. Perlu dilakukan penelitian lanjutan, yaitu menguji variabel lain seperti keluhan fisik akibat kondisi uremia yang sering dialami pasien hemodialisis.

Insomnia is a sleep disorder that frequently occurs in hemodialysis patients. The prevalence was higher than in the general population. Several factors were thought having significant relationship with the occurrence of insomnia in hemodialysis patients, namely demographic, lifestyle, psychological, biological and dialysis factors. The purpose of this study was to identify factors associated with insomnia in Chronic Kidney Diseases patients undergoing hemodialysis. This study used cross-sectional study design, with a total sample of 106 respondents who visited hemodialysis unit at Tasikmalaya and Garut City Hosptal. The result showed that 58 respondents (54.7%) experienced insomnia, with an average age of 47.66 ± 13.36 years. There were no significant relationships between insomnia with demographic, lifestyle, biological factors, shift HD and Kt/V hemodialysis. Insomnia had significant relationships with psychological factors (anxiety) (p = 0.007, OR= 3.3), and the length of time undergoing hemodialysis (p= 0.040, OR= 2.48). This study concluded that anxiety and duration hemodialysis became independent factors associated with the occurrence of insomnia. Further study need to investigate other variables that experienced by hemodialysis patients.

 Metadata

Jenis Koleksi : Artikel Jurnal
No. Panggil : 610 UI-JKI 17:2 (2014)
Entri utama-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
ISSN : 14104490
Majalah/Jurnal : Jurnal Keperawatan Indonesia
Volume : Vol. 17, No. 2 November 2014: Hal. 39 - 47
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated (rda media)
Tipe Carrier : volume
Akses Elektronik : https://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/440
Institusi Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 4 R. Koleksi Jurnal
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
610 UI-JKI 17:2 (2014) 03-19-368731194 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20494467
Cover