Sepak bola adalah salah satu jenis olahraga yang banyak digemari di kalangan masyarakat Indonesia. Tim sepakbola biasanya memiliki klub pendukung. Perilaku pendukung dalam mendukung klub mereka memiliki tindakan yang berbeda, mulai dari menciptakan kebersamaan, solidaritas, menciptakan keresahan, dan bahkan anarki. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan anarkis pendukung adalah tingkat fanatisme dan solidaritas pendukung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model fanatisme dan solidaritas pada tingkat anarkisme terhadap para pendukung sepakbola di Indonesia. Elemen sampel dari populasi adalah pendukung di Indonesia terutama pendukung dari Persija, Persib, Arema, dan Persebaya. Jumlah sampel adalah 1457 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengukuran tingkat fanatisme, solidaritas, dan anarkisme dibangun menggunakan kuesioner. Metode analisis data menggunakan SEM yang digunakan untuk mengetahui model hubungan tingkat fanatisme dan solidaritas terhadap anarkisme di setiap klub. Analisis data menemukan bahwa model di setiap klub berbeda satu sama lain.
Football is a type of sport that is popular among Indonesian people. Football teams usually have a support club. Supporting behavior in supporting their clubs has different actions, ranging from creating togetherness, solidarity, creating anxiety, and even anarchy. Factors that can cause supporting anarchists are the level of fanaticism and supporting solidarity. This study aims to analyze the model of fanaticism and solidarity at the level of anarchism towards supporters of football in Indonesia. The sample element of the population is supporters in Indonesia, especially supporters of Persija, Persib, Arema, and Persebaya. The number of samples was 1457 respondents. The sampling technique uses purposive sampling. Measurement of the level of fanaticism, solidarity, and anarchism was built using a questionnaire. The data analysis method uses SEM which is used to determine the relationship model of the level of fanaticism and solidarity with anarchism in each club. Analysis of the data found that the models in each club differ from each other.