Penelitian ini membahas kritik sosial dalam novel
Orang Cacat Dilarang Sekolah (OCDS) karya Wiwid Prasetyo. Novel itu menceritakan perjuangan tiga bersaudara penyandang disabilitas yaitu Cikal, Tunas, dan Ikrar. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra Ian Watt. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kritik sosial berkenaan dengan keadaan penyandang disabilitas serta ditujukan kepada masyarakat dan pemerintah. Kepada masyarakat, kritik itu menyampaikan bahwa terdapat perlakuan buruk masyarakat dan penolakan keluarga terhadap penyandang disabilitas. Kritik sosial kepada masyarakat juga dilakukan dengan pendobrakan realitas, bahwa penyandang disabilitas mampu bersaing dengan nondisabilitas. Namun, hal itu dapat dicapai dengan dukungan keluarga dan pemerolehan pendidikan bagi penyandang disabilitas. Sementara itu, kepada pemerintah, kritik itu menunjuk kurangnya kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk bekerja layak dan kurangnya upaya pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas.
This study discusses social criticism in the novel Orang Cacat Dilarang Sekolah (OCDS) by Wiwid Prasetyo. The novel tells the struggle of three siblings with disabilities named Cikal, Tunas, and Ikrar. This research uses Ian Watt's literary sociology approach. The method used in this research is qualitative research method. The result of this study shows that social criticism is related to the situation of people with disabilities and addressed to the society and government. To the society, the criticism states that there is mistreatment and family rejection toward people with disabilities. The social criticism is also done by breaking the reality; that people with disabilities are able to compete with people without disabilities. However, this can only be achieved with the family support and the acquisition of education for people with disabilities. Meanwhile, to the government, the criticism points out the lack of opportunities for people with isabilities to work properly and the lack of efforts to fulfill the rights of people with disabilities.