Asma merupakan penyakit inflamasi (peradangan) kronik saluran napas. Menurut WHO penderita asma di dunia mencapai 285 juta pada tahun 2016 dengan 383.000 kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jarak rumah dan sumber pencemaran luar rumah (Outdoor Pollution) menggunakan desain kasus kontrol. Kasus adalah penduduk Kecamatan Pangkalan berusia >15 tahun, menderita asma pada tahun 2017dan tercatat dalam register Puskesmas dan klinik kesehatan. Control adalah penduduk Kecamatyan Pangkalan berusia >15 tahun, tidak mnderita asma pada periode yang sama dan tinggal dekat dengan kasus. Jarak antara rumah dengan sumber pencemaran diperoleh dengan menggunakan aplikasi Global Positioning System (GPS) Coordinates dan Distance Calculator.
Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa orang yang tinggal dekat dengan jalan raya berisiko 1.34 kali untuk menderita asma dibandingkan dengan mereka yang tinggal jauh dari jalan raya (95%CI :0.61-2.97), orang yang tinggal dekat dengan pabrik pembakaran batu kapur berisiko 0.55 kali untuk terkena asma dibandingkan dengan mereka tinggal jauh (95%CI : 0.25-1.19), orang yang tinggal dekat dengan jalan raya dan atau pabrik pembakaran batu kapur berisiko 1.04 kali dibandingkan dengan mereka jauh (95%CI : 0.76-1.42). Pemerintah Perlu meningkatkan sarana dan prasarana, pendanaan, Sumber Daya Manusia, Koordinasi lintas program dan lintas sektor, melakukan penilaian, supervisi/bimbingan teknis dan monitoring pelaksanaan dan pencapaian program. Diharapkan Peran serta masyarakat dalam kegiatan pencegahan penyakit asma dan faktor risikonya (tungau, debu dalam rumah, bulu binatang, asap obat nyamuk bakar, asap rokok, polusi udara melalui kenderaan roda dua/empat dan pabrik, selalu membersihkan perabot rumah dalam hal ini kasur, selimut, sprei minimal 2-3 kali dalam seminggu).
Asthma is a chronic inflammatory airway disease (PDPI, 2016). WHO estimates about 285 million cases in 2016 with 383,000 deaths. This study aims to determine the correlation between the distance of house and the source of Outdoor Pollution with asthma incidence using Case Control study design. Cases were resident of Pangkalan sub-district aged >15 years old, suffering from asthma in 2017 and recorded in Puskesmas and Clinic’s registers. Control were resident of Pangkalan sub-district aged >15 years old, did not suffer from asthma in the same period and lived near the cases. The distance between house and the source of outdoor pollution obtained using the Global Positioning System (GPS) Coordinates and Distance Calculator application.
The results of this study state that resident who lived near the highway were 1.34 times more likely to suffer asthma than those who live far from the highway (95% CI: 0.61-2.97), resident who lived near the the limestone burning factory were 0.55 times more likely to suffer asthma than those who live far from the limestone burning factory (95% CI: 0.61-2.97). resident who lived near the highway and / or the limestone burning factory were 1.04 times more likely to suffer asthma than those who did not (95% CI: 0.76-1.42). The goverment need to improve facilities and infrastructure, funding, Human Resources, cross-programe and sectoral coordination as well as assessment, supervision/technical guidance and monitoring the implementation and achievement of the programme. Community participation is expected in order to prevent asthma and its risk factors (mites, house dust, animal hair, mosquito coils, smoker, air pollution through two-wheeled vehicles and factories, always cleaning household furnitures, bed, blanket, bed linen at least 2-3 times a week).