Ketahanan pangan menjadi merupakan hal yang penting dan salah satu prioritas dalam pembangunan nasional. Tataniaga beras adalah elemen yang berpengaruh pada mata rantai komoditas beras mulai dari proses produksi hingga sampai pada konsumen akhir. Keefisienan pemasaran tataniaga pangan ditentukan juga oleh sistem dalam memasarkan hasil pangan. Tingginya biaya pemasaran berakibat terhadap berkurangnya surplus produsen dan membebani konsumen. Tataniaga yang perlu memperhatikan distribusi dari komoditas beras tersebut sendiri. Rangkaian saluran distribusi beras yang panjang bisa saja mengakibatkan margin tataniaga tidak terdistribusi secara proporsional pada tiap lembaga tataniaga beras. Penelitian melakukan analisis intelijen terhadap tataniaga beras di Provinsi Jawa Barat. Dwengan menggunakan teknik analisis ancaman, analisis kerentanan, dan analisis risiko. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga beras Provinsi Jawa Barat 2017-2018, data pelaku tataniaga yang diperoleh langsung dari wawancara serta studi literature. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik terhadap data yang diperoleh dari hasil pengamatan, wawancara, dokumentasi, dan analisis terhadap subyek penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa lembaga-lembaga yang memiliki ancaman menengah pada tataniaga adalah Penggilingan besar dan pedagang besar. Tingkat kerentanan beras sebagai objek ancaman termasuk dalam kategori menengah. Risiko yang terjadi pada tataniaga beras juga menengah. Saran terhadap penelitian ini kepada pemerintah adalah perlunya melakukan kajian ulang terhadap peraturan-peraturan yang berkaitan dengan permasalahan pangan dan tataniaga, serta memotong rantai lembaga tataniaga untuk mengurangi biaya produksi.
Food security is an important issue as well as a priority in national development. Rice distri¬bu-tion process is an influential element of the rice commodity distribution chain, as it stretches from the production process to delivery to end consumer. The efficiency of food marketing distribution is determined by the system used to market the food products. The high cost of marketing cuts through producer surplus, and it burdens the consumer in the end. Distri¬bu¬tion process for rice commodity must be set up in such a way that it considers the act of distributing the commodity itself. A long chain of rice distribution causes the margin in distribution process to be distributed disproportionately among each institution in the distribution process.
The study is an intelligence analysis of rice distribution process in the Province of West Java. It uses threat analysis, vulnerability analysis, and risk analysis techniques. The data used in this study is data of the dynamics of rice prices in the Province of West Java in 2017-2018, obtained directly from interviews with actors of distribution process and literature studies. The study is an analytical description of the data obtained from observation, interviews, documents, and analyses of the subject of the study.
Study results show that the institutions that pose medium threat to the distribution process are large mills and large merchants. Rices level of vulnerability as an object of threat is in the medium category, and the level of risk to rice distribution process is also medium. The recom-mendation that we can provide to the Government based on the results of this study is to review all regulations relating to food production and food distribution issues, and to shorten the distribution process chain of rice to reduce production costs at producer level and reduce prices at consumer level.