Pengelolaan likuiditas perbankan sangatlah penting, yang disadari sejak krisis keuangan tahun 2007-2009, yang mendorong keluarnya Basel III. Penelitian ini dijalankan dengan memperbandingkan data time-series dari rasio likuiditas, yaitu Rasio Intermediasi Makroprudential (RIM, bentuk terkini dari Loan to Deposit Ratio/LDR), Long Term Core Deposit ratio (LTCD, proxy dari Liquidity Coverage Ratio/LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) dari bank umum di Indonesia, dengan menggunakan perhitungan korelasi dan regresi linier. Data yang digunakan adalah laporan keuangan triwulanan interim 54 bank umum periode 2005-2016. Hipotesa studi ini adalah bahwa bank telah mengelola likuiditas secara aktif sejak sebelum krisis, dan menyesuaikan pendekatannya sepanjang periode hingga implementasi Basel III. Untuk menguji perilaku pengelolaan likuiditas sehubungan dengan pergerakan profitabilitas perbankan dan likuiditas negara, Cost of Fund (COF), Net Interest Margin (NIM) dan Return on Asset (ROA) serta penerbitan Surat Perbendaharaan Negara (SBN) digunakan sebagai variabel. Hasil studi menunjukkan bahwa bank di Indonesia mengelola likuiditasnya sebelum krisis, tetapi dengan metode yang tidak terstandar. Sepanjang periode penelitian bank mulai menggunakan pendekatan yang standar dengan tetap menunjukkan kepatuhan pada ketentuan, namun dengan cadangan likuiditas yang lebih rendah. Terdapat bukti adanya hubungan antara likuiditas bank dengan profitabilitas dari industri perbankan, dan juga dengan likuiditas dari pemerintah.
The importance of bank liquidity management realized since 2008 financial crisis and resulted in Basel III implementation. This research compared the time-series data of liquidity ratios, namely Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM, the newest form of Loan to Deposit Ratio/LDR), Long Term Core Deposit ratio (LTCD, proxy of Liquidity Coverage Ratio/LCR) and Net Stable Funding Ratio (NSFR) from Indonesian commercial banks, using correlation calculation and linear regression. It used quarterly interim financial data from 54 commercial banks in 2005-2016. The study tested hypothesis that banks have actively managed their liquidity risk before the crisis, and adjusted their approach along way to the implementation of Basel III. Then, Cost of Fund (COF), Net Interest Margin (NIM) and Return on Asset (ROA) and Surat Perbendaharaan Negara (SBN) issuance variables are used to test liquidity management changes correlate to industry profitability trend and government liquidity. The result showed that Indonesian banks have managed its liquidity prior to the crisis, but with unstandardized methods used by each bank. Through time, Indonesian banks started to use some standards, resulting in the new regulations compliance, but in lower liquidity reserves. The banks liquidity reserve also correlated with banking industry profitability and government liquidity condition.