Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbandingan tiga model dalam menilai kesehatan keuangan perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Adapun tiga model tersebut adalah
risk-based capital (RBC) yang merupakan
regulatory assessment dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK); CARAMELS (
Capital adequacy, Asset quality, Reinsurance, Adequacy of claims and actuarial, Management soundness, Earnings and profitability, Liquidity, dan
Sensitivity to market risk) dari The International Monetary Fund; serta
Financial Strength Rating (FSR) dari Standard and Poor’s. Studi kasus penelitian ini terbatas pada lima perusahaan asuransi jiwa di Indonesia dengan menggunakan rasio keuangan, terutama sebagai basis penghitungan indikator kuantitatif masing-masing model tersebut. Selain indikator kuantitatif, juga dilakukan penilaian indikator kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah campuran antara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ketiga model tersebut untuk masing-masing perusahaan menunjukkan tingkat kesehatan yang sama. Meskipun perusahaan asuransi jiwa mendapatkan RBC tertinggi, namun belum tentu mendapatkan penilaian tertinggi pula pada model CARAMELS atau FSR. Oleh karena itu, sintesis ketiga model tersebut dapat digunakan secara lebih komprehensif oleh regulator dalam menilai kesehatan keuangan perusahaan asuransi jiwa.
This research aims to compare three models to evaluate financial soundness of life insurance companies in Indonesia. The three models are RBC (risk-based capital) as regulatory assessment from Indonesia Financial Services Authority (Otoritas Jasa Keuangan); CARAMELS (capital adequacy, asset quality, reinsurance and actuarial issues, management soundness, earnings and profitability, liquidity, sensitivity to market risk) from The International Monetary Fund; and FSR (Financial Strength Rating) from Standard and Poor’s. This case study research uses mixed methods and secondary data. The result concludes that life insurers have healthy financial condition using three models. Although an insurer has the best result on RBC, but it doesn’t necessarily show the best result on CARAMELS and FSR model. Therefore, the synthesis of three models is needed to measure financial soundness comprehensively using both quantitative and qualitative indicators.