ABSTRAK Artikel ini akan melanjutkan mendalami pengaruh perbedaan ontologi pemikiran Calvin dan Barth terhadap doktrin mereka mengenai kesatuan dengan Kristus. Setelah memaparkan doktrin Calvin akan kesatuan dengan Kristus dan ajaran Barth mengenai partisipasi di dalam Kristus, penulis akan memakai studi sebelumnya untuk perbandingan dan evaluasi. Meskipun baik Calvin dan Barth menggunakan pendekatan Kristosentris dan sama-sama memiliki keunikan antara kesatuan orang percaya dengan Kristus secara obyektif dan subyektif, keunikan presuposisi ontologis mereka, didalam konteks filsafat dan kultur mereka masing-masing, telah mendorong Calvin kepada teologi kesatuan dengan keberadaan dan dalam kasus Barth kepada kesatuan dengan perbuatan. Dalam pengertian ini, Barth, sejalan dengan ontologi aktualisasinya, bukan hanya meninggalkan Calvin dalam doktrin pemilihan saja, tapi juga dalam doktrin partisipasi di dalam Kristus, sekalipun dia menggunakan kosakata Calvinist.