ABSTRAK Pelayanan misi Nommensen merupakan suatu kegiatan luar biasa akan penginjilan dialogis dan lintas budaya. Keinginannya mempelajari budaya orang Batak toba dan bahasa Batak telah menajamkan kepekaannya akan budaya di dalam penginjilan yang membuat pelayanan misinya berhasil. Dalam artikel ini, konsep Alkitabiah akan mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama dalam pemikiran Nommensen akan diteliti dan dibandingkan dengan pengertian orang orang Batak Toba dalam empat dimensi dari kepercayaan, kepemilikan, kebiasaan, dan pengalaman. Selanjutnya, bagaimana pendekatan dialogis Nommensen dapat menyampaikan konsep ini dengan baik di dalam komunitas Batak toba yang selalu hidup di dalam peperangan akan dibahas.