Dinamika kebudayaan bangsa Indonesia paskakolonial dapat dikatakan berjalan lamban. Masalah masalah yang diwarisi setelah proklamasi kemerdekaan tidak tertuntaskan sepenuhnya, seperti keterbelakangan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi. Akar persoalannya terletak pada proses akulturasi yang tidak tuntas. Ini berbeda dengan masamasa kekuasaan Hindu dan Islam, di mana masyarakat Nusantara mampu melakukan akulturasi kebudayaan secara cepat. Kehadiran Hindu dan Islam mampu mengubah wajah kebudayaan Nusantara dan menggesernya dari era pra sejarah ke masa sejarah. Berkat akulturasi maka terjadilah lompatan tinggi kebudayaan. Dengan melihat perjalanan sejarah ini kita dapat menentukan strategi budaya yang tepat dalam rangka membangun masa depan bangsa. Dibutuhkan sikap mental yang terbuka, mau menerima kebudayaan Barat tertentu yang tidak menghapus identitas Nusantara. Proses untuk itu disebut dengan akulturasi kebudayaan. Akulturasi kebudayaan terbukti ampuh meningkatkan kualitas kebudayaan Nusantara, mampu membangkitkan kedaulatan bangsa, dan mampu membuktikan adanya transformasi kebudayaan dari yang sederhana menjadi lebih kompleks. Hal itu terbukti ketika masyarakat Nusantara dengan lapang dada menerima kebudayaan Hindu dan Islam.