Sebagian lagu lagu campursari dicekal oleh KPID Jawa Tengah karena berasosiasi pornografi. Asosiasi pornografi merupakan pertautan dalam diri seseorang Setelah melihat atau mendengar suatu objek sehingga mengarahkan ingatan pada hal hal yang dapat membangkitkan berahi seksual seseorang. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan karakteristik lirik lagu campursari yang berasosiasi pornografi. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif. Analisis wacana dalam penelitian ini menggunakan tiga pendekatan, yakni semantik, pragmatik, dan semiotik. Dalam pengumpulan data digunakan data lagu campursari yang termasuk dalam 43 lagu yang dicekal KPID Jawa Tengah. Selanjutnya, digunakan teknik catat transkrip lirik lagu campursari tersebut dari berbagai sumber di internet. Adapun teknik analisis data menggunakan model interaktif. Karakteristik lagu lagu campursari yang menimbulkan asosiasi pornografi adalah sebagai berikut: pertama, menggunakan pilihan
judul yang terkait objek dan aktivitas seksual; kedua, menciptakan ambiguitas makna; ketiga, menggunakan asosiasi alat kelamin; keempat, menggunakan asosiasi bagian tubuh yang sensual; kelima, menggunakan asosiasi kepasrahan seksual; keenam, menggunakan asosiasi rangsangan seksual; ketujuh, menggunakan asosiasi tahapan hubungan seksual; kedelapan, menggunakan asosiasi hubungan seksual; kesembilan, menggunakan asosiasi intensitas hubungan seksual; kesepuluh, menggunakan asosiasi
kepuasan seksual; kesebelas, menggunakan asosiasi perselingkuhan; kedua belas, menggunakan asosiasi tempat prostitusi; ketiga belas, menggunakan asosiasi tarif seksual; keempat belas, menggunakan asosiasi akibat hubungan seksual.