Background: routine blood transfusion in transfusion-dependent-thalassemia (TDT) causes iron accumulation in various organ. Serum markers of iron overload, serum ferritin and transferrin saturation, are sensitive but not specific. MRI T2-star (T2*) is valuable for detecting iron level in organs. This study aimed to explore the degree of iron overload in various organs, iron deposition difference between children and adults, also its correlation with serum marker of iron overload. Methods: this was a cross-sectional study of TDT patients who had been evaluated by MRI T2* examination in Cipto Mangunkusumo Hospital from 2014 to 2018. Results: a total of 546 subjects was included in this study. The number of subjects between children and adults was almost equal. Most of subjects had normal cardiac iron deposition. The difference of cardiac iron overload between children and adults was significant (p=0.009). Liver evaluation showed that most of subjects had moderate to severe iron overload. This difference between children and adults was significant (p=0.017). Pancreas evaluation showed that either children or adults mostly had mild pancreatic iron overload. Analysis of T2* showed that pancreatic iron deposition progressed with increasing age. Serum ferritin had weak correlation with heart T2* MRI, moderate correlation with pancreas and liver T2* MRI. Relationship between transferrin saturation and T2* MRI was extremely weak. Conclusion: cardiac and hepatic iron deposition between children and adults differ significantly. Liver has the greatest iron overload, followed by pancreas and heart. Iron deposition in liver and pancreas has been started from earlier age. Pancreatic iron deposition rises with increasing age. Serum ferritin and transferrin saturation should not be used solely to predict iron overload in various organs. We suggest that MRI evaluation must be conducted at least once to assess iron deposition in organs.
Latar belakang: transfusi darah berulang pada pasien thalassemia menyebabkan penumpukan besi pada berbagai organ. Penanda serum untuk kelebihan besi, yaitu feritin serum dan saturasi transferin, bersifat sensitif tetapi tidak spesifik. MRI T2-star (T2*) sangat penting untuk mendeteksi kadar besi pada berbagai organ. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui derajat hemosiderosis pada berbagai organ, perbedaan derajat penumpukkan besi antara anak dan dewasa, serta korelasinya dengan penanda serum untuk kelebihan besi. Metode: penelitian ini merupakan penelitian potong lintang terhadap pasien thalassemia yang membutuhkan transfusi rutin. Pasien-pasien tersebut menjalani pemeriksaan MRI T2* di RS Cipto Mangunkusumo sejak 2014 - 2018. Hasil: sebanyak 546 subyek terlibat dalam penelitian ini. Jumlah subyek anak dan dewasa setara. Pada umumnya, penumpukan besi di jantung masih dalam batas normal. Perbedaan derajat hemosiderosis jantung antara anak dan dewasa signifikan (p=0.009). Evaluasi organ hati menunjukkan umumnya pasien mengalami hemosiderosis sedang-berat, dengan perbedaan antara anak dan dewasa yang signifikan (p=0.017). Evaluasi organ pankreas menunjukkan umumnya pasien mengalami hemosiderosis ringan dan penumpukan besi di pankreas terus meningkat dengan bertambahnya usia. Kadar feritin serum mempunyai korelasi yang lemah dengan hasil MRI T2* jantung, korelasi sedang dengan hasil MRI T2* hati dan pankreas. Korelasi saturasi transferin dengan hasil MRI T2* pada berbagai organ sangatlah lemah. Kesimpulan: terdapat perbedaan derajat hemosiderosis di jantung dan hati yang signifikan antara anak dan dewasa. Hati merupakan organ dengan penumpukan besi terbanyak, diikuti oleh pankreas dan jantung. Penumpukan besi di hati dan pankreas sudah terjadi sejak anak-anak. Penumpukkan besi di pankreas terus meningkat dengan bertambahnya usia. Kadar feritin serum dan saturasi transferin tidak boleh digunakan secara tunggal untuk menilai derajat hemosiderosis di berbagai organ. Kami menyarankan agar pemeriksaan MRI T2* minimal dilakukan 1 kali untuk mengetahui penumpukan besi di organ.