Feminisme bukanlah yang bersifat monolit. Teori kekerasan epistemik merupakan alat untuk menunjukkan bagaimana produksi pengetahuan feminisme masih menunjukkan adanya dominasi oleh kelompok tertentu. Interseksionalitas adalah metode yang dapat membongkar kekerasan epistemik yang dialami oleh individu dengan multiplisitas identitas. Dengan kerangka berpikir matriks, metode interseksionalitas dapat melakukan penyelidikan terhadap bagaimana cara kerja relasi di antara privilese dan penindasan. Memahami cara kerja multiplisitas identitas dan privilese yang tidak bekerja secara linear merupakan sifat inklusif yang dimiliki oleh feminisme. Dengan metode interseksionalitas, maka kita melakukan penolakan terhadap homogenisasi pengalaman individu dalam produksi pengetahuan.
Feminism is not monolithic. The theory of epistemic violence is a tool to indicate the presence of domination from certain groups within the feminist knowledge. Intersectionality is a method which is able to dismantle epistemic violence experienced by individuals with identity multiplicity. By utilizing matrix thinking, intersectionality method can investigate how privilege and oppression work in its relation to one another. Feminism’s inclusivity is exemplified by recognizing how identity multiplicity does not always operate in linear. With intersectionality as a method, we therefore repudiate acts of homogenizing individual’s experience within knowledge production.