Kepribadian psikopati mendapat sorotan khusus karena dikenal berkaitan erat dengan kriminalitas. Salah satu konstruksi modern tentang psikopati adalah three-factor model of psychopathy, yang menjelaskan bahwa psikopati dibangun dari delapan lower-order factors (skala isi) dan tiga higher-order factors, yakni Self-Centered Impulsivity, Fearless Dominance, dan Coldheartedness. Konstruksi ini adalah hasil pengembangan instrumen Psychopathic Personality Inventory, yang direvisi sebagai Psychopathic Personality Inventory – Revised (PPI-R). Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas PPI-R di populasi narapidana laki-laki di Indonesia. Proses penelitian terdiri dari tahap penerjemahan PPI-R ke dalam bahasa Indonesia, uji coba dengan sepuluh responden, penyempurnaan terjemahan, penilaian validitas isi oleh sebelas orang pakar Kesehatan Jiwa, dan pengambilan data dari narapidana laki-laki di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bogor. Pengambilan sampel ditetapkan secara random sampling dan test-retest dilakukan berselang 36 hari. Penelitian mendapatkan validitas isi yang baik (I-CVI 0,81-1 dan S-CVI 0,91-0,97), reliabilitas test-retest yang sangat baik (r>0,80; 95%CI), serta konsistensi internal yang memuaskan untuk skor total (α = 0,83) dan sebagian besar skala isi (α>0,70). Confirmatory factor analysis menemukan solusi model dua faktor tanpa Coldheartedness. Faktor Coldheartedness tetap dimasukkan ke dalam model final sesuai pertimbangan bahwa faktor tersebut memiliki peran mendasar dalam konsep psikopati. Instrumen PPI-R versi bahasa Indonesia layak digunakan sebagai alat bantu penilaian dan pelengkap bagi pemeriksaan lainnya, dengan memperhatikan pertimbangan-pertimbangan terkait validitas konstruksi. Penelitian lanjutan di komunitas (non-narapidana) dan analisis yang lebih mendalam terhadap instrumen PPI-R perlu dilakukan.
The psychopathic personality has always been in the limelight due to its notorious association with criminality. One of the modern constructs of psychopathy is the three-factor model, in which psychopathy is built of eight lower-order factors (content scales) and three higher-order factors: Self-Centered Impulsivity, Fearless Dominance, dan Coldheartedness. This construct resulted from the development of the self-report instrument Psychopathic Personality Inventory, later renewed as Psychopathic Personality Inventory – Revised (PPI-R). This research aims to test the validity and reliability of PPI-R among Indonesian male offenders. The process consists of translating the PPI-R into Indonesian language, a pilot study with ten respondents, revising the translation, assessment of content validation by eleven experts in mental health, and finally data collection from male inmates in Class IIA Correctional Institution in Bogor. Random sampling is used and test-retest is performed with 36-day interval. We find good content validation (I-CVI 0.81-1 and S-CVI 0.91-0.97), very good test-retest reliability (r>0.80; 95%CI), and satisfying internal consistency for total score (α = 0.83) and most content scales (α>0.70). Confirmatory factor analysis finds a fitting two-factor model without Coldheartedness. This latter factor is retained in the final model considering its fundamental place in the concept of psychopathy. The Indonesian version of PPI-R is acceptable for use as a supplement for other methods of examination, keeping in mind certain considerations regarding its construct validity. Further research in the community (non-offenders) and deeper analysis of the instrument itself are warranted.