Keputusan pendidikan dianggap sebagai investasi berisiko dan melibatkan ketergantungan pada peran orang tua. Oleh karena itu, penelitian ini menyelidiki peran dari parental risk aversion terhadap lama sekolah anak menggunakan Indonesian Family Life Survey (IFLS) 1993 (awal) dan 2014 (hasil). Dengan menggunakan ordinary least squares (OLS), penelitian ini menemukan asosiasi terbalik antara parental risk aversion dan lama sekolah anak. Hanya ibu yang ditemukan berkorelasi dengan pendidikan anak, karena mereka adalah pengambil keputusan dominan dalam rumah tangga, terutama keputusan pendidikan. Dapat diartikan bahwa maternal risk aversion bereaksi terhadap ketidakpastian prospek ketenagakerjaan di masa depan bagi anak-anak mereka, sementara investasi modal manusia menyiratkan tingginya biaya peluang. Analisis lebih lanjut mengungkapkan bahwa korelasi yang lebih kuat ditemukan pada rumah tangga miskin, tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan anak laki-laki.
Education decision is considered as risky investment and involved dependencies on parental role. Hence, this study investigates the role of parental risk aversion on children’s years of schooling using Indonesian Family Life Survey (IFLS) 1993 (initial) and 2014 (outcome). By using ordinary least squares (OLS), this study found an inverse association between parental risk aversion and children’s years of schooling. Only mothers that found to be correlated with children’s education, because they are dominant decision maker in households, especially for education decision. It can be interpreted that risk averse mothers react to the uncertainty of future labor prospect of their children, while human capital investment often implies the high opportunity cost. Further analysis reveals that the stronger correlation is found in the poor households, for higher level of education, and for sons.