UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Mengapa Wania Berpenghasilan Lebih Tinggi dari Pria? (Bukti dari Sektor Konstruksi) = Why are Women Earning More than Men? (Lessons Learned from Construction Sector)

Valencia Johana; Padang Wicaksono, supervisor; Kiki Verico, examiner; Uswatun Hasanah, examiner (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019)

 Abstrak

Kesenjangan gender masih menjadi isu mendasar di sebagian besar negara di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu penyebab kesenjangan pendapatan antar gender pada awalnya adalah stereotip, dimana pola pikir budaya Indonesia masih menganggap peran laki-laki sebagai pencari nafkah utama dan bagian perempuan yang menjadi ibu rumah tangga dalam mengurus keluarga. Oleh karena itu, partisipasi angkatan kerja perempuan masih jauh lebih rendah dibandingkan laki-laki. Masalah umum yang dihadapi sebagian besar wanita untuk memasuki dunia kerja adalah peran wanita dalam keluarga dan sulitnya mendapatkan pekerjaan tingkat pendapatan yang layak. Meskipun di pasar kerja, rata-rata besaran gaji atau upah di Indonesia terus meningkat, namun terdapat kesenjangan rata-rata gaji atau upah antara laki-laki dan perempuan, dimana perempuan tercatat mendapatkan gaji jauh di bawah rata-rata laki-laki. Dari berbagai sektor di Indonesia, ditemukan bahwa pada sektor konstruksi dari tahun 2007-2018, perempuan memiliki rata-rata upah atau gaji atau pendapatan bersih yang lebih tinggi daripada laki-laki. Secara teori, hal ini diduga karena pengaruh karakteristik modal manusia dan karakteristik demografi. Peneliti menggunakan data sekunder Sakernas tahun 2017 menggunakan model mincer untuk melihat pengaruh tingkat upah antar gender dengan menggunakan regresi Ordinary Least Squared dan menggunakan regresi multinomial logit untuk melihat peluang antar gender berada pada jenis pekerjaan utama. Peneliti ini membuktikan bahwa karakteristik human capital mempengaruhi tingkat upah dan kesempatan untuk menentukan jenis pekerjaan antar gender di sektor konstruksi. Peneliti juga membuktikan bahwa karakteristik demografi seperti perkotaan dan Jawa berpengaruh signifikan terhadap tingkat upah perempuan, sedangkan laki-laki dipengaruhi oleh status sipil dan perkawinan. Selanjutnya peneliti juga menemukan bahwa perkotaan atau pedesaan, Jawa atau non-Jawa dan status perkawinan berpengaruh signifikan dalam menentukan peluang pekerja laki-laki untuk bekerja di sektor konstruksi, sedangkan perempuan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Jawa atau non-Jawa dan perkawinan. status pekerjaan utama di bidang konstruksi.

Gender gaps are still a fundamental issue in most countries in the world, including Indonesia. One of the causes of the income gap between genders was initially a stereotype, in which the Indonesian cultural mindset still considers the role of men as the primary breadwinner and the part of women who become housewives in the care of families. Therefore, women's labor force participation is still much lower than that of men. A common problem faced by most women to enter the workforce is the role of women in the family and the difficulty of getting a job with a decent income level. Although in the job market, the average size of salary or wage in Indonesia continues to increase, there is an average gap in salary or wage between men and women, where women are recorded to get salaries far below the average of men. From various sectors in Indonesia, it was found that in the construction sector from 2007-2018, women had a higher average wage or salary or net income than men. In theory, this is thought to be due to the influence of human capital characteristics and demographic characteristics. Researchers used Sakernas's 2017 secondary data using a mincer model to see the influence of inter-gender wage rates by using Ordinary Least Squared regression and using multinomial logit regression to see the opportunities between genders be in the primary job type. This researcher proves that the characteristics of human capital affect the wage rate and the chance to determine the kind of work between genders in the construction sector. Researchers have also proved that on demographic characteristics, such as urban and Javanese influence significantly towards the wage rate of women, whereas men are influenced by civil and marital status. Furthermore, researchers also found that urban or rural, Javanese or non-Javanese and marital status has a significant effect on determining the opportunity of men workers on occupation in the construction sector, whereas women have a significant influence on Java or non-Javanese and marital status in the main occupation in the construction sector.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Valencia Johana.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
Bahasa : eng
Sumber Pengatalogan : libUI eng rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xiv, 55 pages: illustration; appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-22-26469217 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20500320
Cover