UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Perbandingan Extracorporeal Shockwave Therapy dengan Penghambat Enzim Fosfodiesterase Tipe-5 dalam Meningkatkan Skor IIEF-5 pada Disfungsi Ereksi yang Sensitif Terapi = Extracorporeal Shockwave Therapy in Comparison with Phosphodiesterase Type-5 Inhibitors in Improving IIEF-5 Scores in Treatment Naive Erectile Dysfunction

Abdurrahman; Etriyel, supervisor (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020)

 Abstrak

Pendahuluan: Meskipun penghambat enzim fosfodiesterase tipe-5 (PDE5i) memiliki
efek yang baik sebagai terapi lini pertama pada pasien dengan disfungsi ereksi (DE),
masih terdapat tingkat kegagalan sebesar 30-40%. Extracorporeal shockwave therapy
(ESWT) menjadi pilihan alternatif non-invasif yang berpotensi memberikan benefit
pada pasien yang tidak bisa mengkonsumsi PDE5i. Studi ini bertujuan untuk
membandingkan efikasi dari ESWT dengan PDE5i dalam menangani pasien DE yang
masih sensitif pengobatan, dengan menggunakan kuisioner IIEF-5 sebagai parameter
hasilnya.
Metode: Desain studi ini adalah kohort prospektif dengan sampel yaitu pasien DE yang
berkunjung ke Rumah Sakit Muhammad Diamil, Padang pada bulan Februari hingga
April 2018 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan
sebelumnya. Pasien yang masuk ke dalam studi ini dibagi ke dua kelompok yaitu
ESWT dan PDE5i. Terapi ESWT diberikan sesuai protokol standar satu kali per minggu
dengan interval 4 minggu dan PDE5i diberikan Tadalafil 10 mg satu kali sehari selama
4 minggu. Hasil primer yang diukur adalah perubahan skor IIEF-5 dari sebelum dan
sesudah terapi. Perubahan dari derajat keparahan DE juga diukur dalam studi ini.
Hasil: Terdapat 40 pasien yang termasuk dalam studi dari Februari hingga April 2018
yang kemudian dialokasikan ke kelompok ESWT (n=20) dan PDE5i (n=20). Usia ratarata
pasien adalah 61.7±11.8, dengan waktu median sejak keluhan dirasakan yaitu 12
(2-180) bulan. Parameter laboratorium menunjukan adanya perbedaan yang signifikan
dari kedua kelompok. Secara umum, terdapat peningkatan skor IIEF-5 sebesar 15% dari
semua pasien, dengan median skor 3 (-12-16) (p 0.003). Peningkatan skor IIEF-5
terjadi pada kedua kelompok, dengan kelompok ESWT yaitu 45% mengalami
peningkatan skor sebesar 4 (-12-16) (p 0.040); dan kelompok PDE5i yaitu 30%
dengan peningkatan skor 0 (-4-7) (p 0.049). Akan tetapi, tidak terdapat perbedaan
signifikan dalam hal peningkatan skor IIEF-5 antara kelompok ESWT dan PDE5i (p
0.084).
Kesimpulan: Kedua modalitas terapi yaitu ESWT dan PDE5i merupakan terapi
independen yang efektif dalam meningkatkan skor IIEF-5 pada pasien DE. Terapi
ESWT dapat menjadi terapi alternatif yang baik pada pasien yang tidak mampu
mengkonsumsi PDE5i, dengan memberikan hasil yang serupa dengan PDE5i.

Introduction: Though phosphodiesterase type 5 inhibitors(PDE5i) is a beneficial firstline
therapy for Erectile dysfunction (ED), failures were reported in 30-40% patients.
Extracorporeal shock wave therapy (ESWT) became a potential non-invasive option for
patients who cannot tolerate PDE5i. This study would like to compare the efficacy of
ESWT with PDE5i in treating treatment naïve ED, using IIEF-5 as an outcome
parameter.
Methods: This prospective cohort study recruited patients with ED from Muhammad
Djamil Hospital Padang within the period of February-April 2018, using predetermined
inclusion and exclusion criteria. Included patients were assigned for ESWT and PDE5i
intervention groups. ESWT were given using standardized protocol once a week
interval for 4 weeks and PDE5i were given using Tadalafil 10 mg once daily for 4
weeks. Primary outcome measure was changes in IIEF-5 score between pre and post
treatment, and improved in severity condition for each patient were reported.
Results:Forty patients treated for ED were included in the study from the period of
February-April 2018 allocated to ESWT treatment group (n=20) and PDE5i treatment
group (n=20). Patients were at mean age of 61.7±11.8, with complaints persisting for a
median time of 12(2-180) months. Laboratory parameters showed a comparable level
between two treatment groups. Overall IIEF-5 Score response of the patients was
reported to improve in 15% of the patients, with a median score improvement of 3(-12-
16) (p 0.003). Similar improvements were reported in each treatment group; ESWT in
45% of the patients with score improvement of 4(-12-16) (p 0.040); PDE5i in 30% of
the patients with score improvement of 0(-4-7) (p 0.049).However, difference in score
improvements between the ESWT group and PDE5i group were not statistically
significant (p 0.084).
Conclusion: Both ESWT and PDE5i are beneficial as independent therapy for ED in
improving IIEF-5 score of the patients. ESWT may become a treatment of choice when
patients cannot tolerate PDE5i, providing comparable outcome with PDE5i.

 File Digital: 1

Shelf
 SP-Abdurrahman.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tugas Akhir
No. Panggil : SP-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
Bahasa : eng
Sumber Pengatalogan : LibUI eng rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : x, 11 pages : illustration ; 28 cm.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
SP-pdf 16-21-305068470 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20500553
Cover