ABSTRAKEkstubasi merupakan salah satu upaya manajemen jalan napas bertujuan untuk
mencegah resiko penggunaan EndoTrakeal Tube (ETT) dan ventilasi mekanik.
Keberhasilan ekstubasi adalah tidak terjadinya reintubasi dalam waktu 24-72 jam pasca
ekstubasi. Pasien dengan kondisi penyulit jalan napas beresiko besar terhadap kejadian
reintubasi. Penelitian kohort prospektif ini dilakukan di Intensive Care Unit (ICU)
Dewasa, ICU IGD dan ICU luka bakar RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM)
untuk mengetahui faktor-faktor prediktor keberhasilan ekstubasi pada kasus jalan napas
dengan penyulit. Uji statistik menggunakan regresi logistik ganda. Hasil analisis
didapatkan faktor-faktor yang memiliki hubungan dengan keberhasilan ekstubasi pada
penyulit jalan napas yaitu lama terintubasi (p value=0,034), hemodinamik (p
value=0,001) dan refleks batuk (p value=0,005), sedangkan faktor yang tidak memiliki
hubungan dengan keberhasilan ekstubasi pada penyulit jalan napas yaitu adalah usia,
jenis kelamin, penyulit jalan napas, tingkat kesadaran, sikap koperatif pasien, hasil
AGD, lama Spontaneous Breathing Trial (SBT) dan kesiapan pasien. Faktor yang
paling berpengaruh terhadap keberhasilan ekstubasi adalah refleks batuk (OR=20,805
95%CI 1,298-333,422) dan hemodinamik (OR=17,746 95% CI 2,083-151,213).
Penatalaksaan ekstubasi dengan melakukan asesmen pra ekstubasi menggunakan ceklist
akan mampu mendeteksi keberhasilan ekstubasi, sehingga prosedur ekstubasi dapat
dilakukan dengan lebih aman untuk menghindari kejadian reintubasi
ABSTRACTExtubation is an airway management that aimed to prevent the risk of using ETT and
Mechanical Ventilation. Extubation success is no reintubation within 24-72 hour.
Patients with difficult airway condition has greater risk of reintubation events. This
prospective cohort study was conducted at General ICU, ICU IGD and ICU burns
RSCM to find out predictor factors of extubation success in difficult airway cases..
Statistical tests use multiple logistic regression. The results of the analysis obtained
factors that have a relationship with extubation success in the difficult airway are the
length of intubation (p value = 0.034), hemodynamics (p value = 0.001) and cough
reflexes (p value = 0.005), and factors that have no relationship are age, gender,
difficult airway, level of Consciousness (LoC), cooperative attitude, AGD results, SBT
duration and patient readiness. The most influential factors on extubation success are
cough reflexes (OR = 20,805 95% CI 1,298-333,422) and hemodynamics (OR = 17,746
95% CI 2,083-151,213). Management of extubation by conducting pre-extubation
assessment using a checklist methode will be able to detect the extubation success and
the procedure can be done more safely.