UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Respons inflamasi sistemik dalam memprediksi Kanker Prostat: Nilai diagnostik dari Rasio Neutrofil-Limfosit = Systemic infnlammatory response in Predicting Prostate Cancer: The Diagnostic Value of Neutrophil-to-Lymphocyte Ratio

Kharisma Prasetya Adhyatma; Fauriski Febrian Prapiska, supervisor; Siregar, Ginanda Putra, supervisor; Syah Mirsya Warli, supervisor (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019)

 Abstrak

Studi-studi sebelumnya menunjukkan adanya hubungan antara rasio neutrofil-limfosit
(neutrophil-to-lymphocyte ratio, NLR) dan rasio platelet-limfosit (platelet-to-lymphocyte
ratio, PLR) sebagai penanda respons inflamasi sistemik dalam mendiagnosis kanker
prostat. Tujuan studi ini adalah menilai NLR dan PLR prebiopsi prostat untuk
menentukan efektivitasnya dalam memprediksi kanker prostat. Studi ini menggunakan
desain retrospektif. Penelitian ini mengikutsertakan seluruh pasien hiperplasia prostat
benigna (benign prostatic hyperplasia, BPH) dan kanker prostat yang menjalani biopsi di
Rumah Sakit Adam Malik antara bulan Agustus 2011 sampai Agustus 2015. Batas PSA
yang digunakan adalah 5 ng/dL sebagai kandidat biopsi. Hubungan antara variabel
prebiopsi yang mempengaruhi persentase prostat dievaluasi termasuk usia, kadar
prostate-specific antigen (PSA), dan estimasi volume prostat (estimated prostate volume,
EPV). Nilai PLR dan NLR dihitung dari rasio hitung platelet dengan neutrofil absolut
terhadap hitung limfosit absolut. Nilainya kemudian dianalisis dan dilihat apakah terdapat
hubungan dengan diagnosis BPH dan kanker prostat. Dari 298 pasien yang diikutsertakan
dalam studi ini, penelitian ini membagi dua grup menjadi 126 (42,3%) pasien BPH dan
172 (57,7%) pasien kanker prostat. Terdapat perbedaan yang signifikan pada PSA
(19.28±27.11 ng/dL vs 40.19±49.39 ng/dL), EPV (49.39±23.51 cc vs 58.10±30.54 cc),
PLR (160.27±98.96 vs 169.55±78.07), dan NLR (3.57±3.23 vs 4.22 ± 2.59) pada kedua
grup (p<0,05). Analisis Receiver Operating Characteristics (ROC) dilakukan untuk PLR
dan NLR dalam menganalisis nilainya dalam memprediksi kanker prostat. Area Under
Curve (AUC) PLR adalah 57,9% dengan sensitivitas 56,4% dan spesifisitas 55,6% pada
batas cut-off 143 (p=0,02). Cut-off NLR 3,08 memberikan AUC 62,8% dengan
sensitivitas 64,5% dan spesifisitas 63,5%. AUC ini komparabel bila dibandingkan dengan
AUC PSA sendiri (68,5%). Penelitian ini lalu menjalani regresi logistik antara PSA, PLR,
dan NLR dengan hasil eksklusi PLR bila dihitung seara konjungtif. DEngan demikian,
NLR memiliki performa menjanjikan dalam memprediksi kanker prostat pada pasien
dengan PSA di atas 4 ng/dL (RO=3,2; 95% CI: 1,96-5,11). Kami menemukan bahwa
sebanyak 80 (63,5%) pasien dengan biopsi jinak memiliki nilai NLR negatif dalam studi
ini. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa NLR memiliki potensi menjanjikan dalam
memprediksi kanker prostat. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memvalidasinya
sebagai alat diagnostik.

Previous studies demonstrated promising value of platelet-to-lymphocyte (PLR) and
neutrophil-to-lymphocyte ratio (NLR) as systemic inflammatory response in prostate
cancer. This study was conducted to evaluate their pre-biopsy values in predicting
prostate cancer. This is a diagnostic study with retrospective design. We included all
benign prostatic hyperplasia (BPH) and prostate cancer (PCa) patients who underwent
prostate biopsy in Adam Malik Hospital between August 2011 and August 2015. We used
PSA value above 4 ng/dL as the threshold for the biopsy candidates. The relationship
between pre-biopsy variables affecting the percentage of prostate cancer risk were
evaluated, including: age, prostate specific antigen (PSA) level, and estimated prostate
volume (EPV). The PLR and NLR was calculated from the ratio of related platelets or
absolute neutrophil counts with their absolute lymphocyte counts. The values then
analyzed to evaluate their associations with the diagnosis of BPH and PCa. Out of 298
patients included in this study, we defined two groups consist of 126 (42.3%) BPH and
172 PCa (57.7%) patients. Mean age for both groups are 66.36±7.53 and 67.99±7.48 years
old (p=0.64), respectively. There are statistically significant differences noted from PSA
(19.28±27.11 ng/dL vs 40.19±49.39 ng/dL), EPV (49.39±23.51 cc vs 58.10±30.54 cc),
PLR (160.27±98.96 vs 169.55±78.07), and NLR (3.57±3.23 vs 4.22 ± 2.59) features of
both groups (p<0.05). A Receiver Operating Characteristics (ROC) analysis was
performed for PLR and NLR in analyzing their value in predicting prostate cancer. The
Area Under Curve (AUC) of PLR is 57.9% with sensitivity of 56.4% and specificity of
55.6% in the cut-off point of 143 (p=0.02). The NLR cut-off point of 3.08 gives 62.8%
AUC with 64.5% sensitivity and 63.5% specificity. These AUCs were comparable with
the AUC of PSA alone (68.5%). We performed logistic regression between PSA, PLR,
and NLR with result in the exclusion of PLR if calculated conjunctively. Therefore, NLR
has a promising performance in predicting PCa in patients with PSA above 4 ng/dL
(OR=3.2; 95% CI: 1.96-5.11). We found as many as 80 (63.5%) patients with benign
biopsy results with negative NLR value in this study.

 File Digital: 1

Shelf
 SP-Kharisma Prasetya Adhyatma.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tugas Akhir
No. Panggil : SP-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : x, 14 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
SP-pdf 16-21-952212566 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20501004
Cover