Latar belakang: Sindrom ovarium polikistik dapat memberi dampak yang besar
terhadap kualitas hidup wanita. Adanya informasi yang cukup dapat mendukung
perbaikan gaya hidup dan kemandirian pasien untuk menentukan tatalaksana terapi
yang tepat .Akurasi dan presisi suatu informasi yang berasal dari internet masih
sangat bervariasi. Diperlukan suatu data tentang kualitas informasi yang beredar di
internet berbahasa Indonesia.
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran kualitas informasi tatalaksana SOPK
berbahasa Indonesia berbasis internet.
Metode: Dilakukan pencarian situs internet berbahasa Indonesia dengan kata kunci
sindrom ovarium polikistik menggunakan 2 mesin pencari (Google dan Bing).
Situs teratas pada hasil pencarian dilakukan penilaian dengan daftar tilikan
penilaian yang sudah dibuat sebelumnya.
Hasil: Terdapat 69 situs yang menjadi subjek penelitian. Dalam hal akurasi konten
dan kredibilitas, sebagian besar situs memiliki kualitas yang baik. Tidak terdapat
perbedaan kualitas situs antara kedua mesin pencari. Situs yang tampil pada 2
halaman teratas memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan halaman-halaman
berikutnya (p=0,02). Situs edukasi memiliki kualitas informasi yang lebih baik
(p=0,05). Situs yang dibuat oleh organisasi yang bergerak di bidang kesehatan
memiliki kualitas informasi yang lebih baik (p=0,04). Situs non komersial memiliki
kualitas yang lebih baik dibandingkan situs komersial (p=0,01).
Kesimpulan: Faktor yang mempengaruhi kualitas informasi kesehatan pada situs
adalah ditampilkan pada 2 halaman pertama hasil pencarian, dibuat untuk tujuan
edukasi, dibuat oleh organisasi kesehatan, dan bersifat non komersial.
Background: Polycystic ovarian syndrome has pronounced quality of life effect on
women. Sufficien information contribute significant role in lifestyle improvement,
as well as patient empowerment. However, data on health information quality in
the internet is limited, especially in Bahasa Indonesia.
Objectives: To investigate health information quality about PCOS on the internet
in Bahasa Indonesia.
Methods: Top website from two separate search engine (Google and Bing) was
collected using keyword of sindrom ovarium polikistik (polycistic ovarian
syndrome). Analysis of health information quality on those website was performed.
Results: Sixty-nine website were included for analysis. Majority of those website
have good infromation quality in terms of content accuracy and website credibility.
There was no difference in quality between two search engine. Website were found
at top two pages in each search engines have better quality than the latter pages
(p=0.02). Educational website had better quality (p=0.05). Website made by
healthcare organization had better quality (p=0.04). Non-commercial website had
better information quality (p=0.01).
Conclusion: Criteria affecting health information quality in the internet was as
follows: found at top two pages on search engine; educational website; made by
healthcare organization; and non-commercial purpose.