ABSTRAKCerita Cina versi Jawa hadir dalam khazanah sastra Jawa pada abad ke-19 hingga periode awal abad ke-20. Hampir seluruh karya cerita Cina versi Jawa periode ini ditulis menggunakan aksara dan bahasa Jawa. Salah satu dari berbagai cerita Cina yang disadur dan dikarang dalam karya sastra Jawa adalah cerita Swa Tong Cing Se yang tersimpan di tiga tempat penyimpanan yang berbeda: Perpustakaan Nasional Indonesia, Perpustakaan Universitas Indonesia, dan Staatbibliothek zu Berlin di Jerman.
Cerita Swa Tong Cing Se ditulis dalam bentuk tembang macapat menggunakan bahasa Jawa. Penggunaan kosakata yang familiar dengan nuansa Cina hanya pada nama-nama tokoh dan nama lokasi. Penelitian ini menyajikan hasil suntingan teks aksara Jawa ke aksara Latin disertai dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia dari naskah Swa Tong Cing Se koleksi Perpustakaan Nasional Indonesia. Kajian tambahan yang dilakukan adalah tinjauan terhadap unsur-unsur kodikologi yang terdapat dalam naskah.
ABSTRACTThe Chinese story in Javanese style is created in the Javanese literary at the nineteenth century until the early of the 20th century, almost all of Chinese story in Javanese style of this period were written using script and language in Javanese. One of the many Chinese stories adapted and composed in Javanese literary works is the story of Swa Tong Cing Se, that is stored in three different storage places; National Library of Indonesia, Library of University Indonesia, and Staatbibliothek zu Berlin in Germany.
The story of Swa Tong Cing Se is written in the form of tembang macapat (Javanese poems) in the Javanese language. The use of vocabulary as look like Chinese characteristics only in the names of the characters, and location. The results of the study is a transliteration of Javanese script to Latin script accompanied by a translation in Indonesian, from the script of Swa Tong Cing Se collection of the National Library of Indonesia. The other study is an review of the codicological elements in the manuscript.