Latar Belakang:
Kegawatan onkologi pada pasien kanker paru berhubungan dengan angka kesintasan pasien kanker paru. Pasien kanker paru yang memiliki kegawatan akan meningkatkan angka morbiditas dan angka mortalitas. Penelitian ini bertujuan memberikan data angka kesintasan pada penderita kanker paru dengan kegawatan di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Metode:
Studi kohort retrospektif dengan menggunakan data sekunder rekam medis di RS Wahidin Sudirohusodo dari Januari 2016 sampai Agustus 2017. Semua data penderita kanker paru di ambil melaluielectronic medical record. Perhitungan angka kesintasan menggunakan analisis Kaplan Meier beserta kurva kesintasan. Uji kemaknaan menggunakan uji Mantel-Cox log-rank-test. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasien yang sudah tegak diagnosis kanker paru tanpa disertai dengan keganasan primer di organ lain.
Hasil:
Subjek penelitian 182 pasien kanker paru (122 laki-laki dan 60 perempuan). median. 135 pasien dengan kegawatan onkologi (74.18%). Usia median 55 (18-91 tahun). Jenis kegawatan pada pasien kanker paru yang paling sering ditemukan adalah efusi pleura masif. Angka kesintasan pasien kanker paru dengan tamponade jantung memiliki kesintasan paling rendah; angka tengah tahan hidup 0.6 bulan, dan angka kesintasan 1 tahun sebesar 0% (p<0.005). Pasien kanker paru yang memiliki lebih dari satu jenis kegawatan memiliki angka kesintasan yang lebih rendah dibandingkan dengan pasien kanker paru yang hanya memliki satu jenis kegawatan onkologi dengan nilai (p=0.002).
Kesimpulan:
Penderita kanker paru dengan kegawatan, terutama tamponade jantung dan jenis kegawatan lebih dari satu kegawatan memiliki angka kesintasan yang rendah.
Background:Oncological emergencies affect morbidity and mortality in lung cancer patients, which ultimately affects their survival. This study aims to estimate the survival rates of lung cancer patients with oncological emergencies treated at a general hospital in Indonesia.Methods:This retrospective study analyzed a cohort of lung cancer patients with oncological emergencies treated at Dr. Wahidin Sudirohusodo General Hospital, Makassar, Indonesia, between January 2016 and August 2017. Subjects were patients without any primary malignancies in the other organs. Their survival rate was estimated from the Kaplan-Meier survival curve and was analyzed using the Mantel-Cox log-rank test.Results:This study involved 182 lung cancer patients (122 males and 60 females) as subjects, in which 135 subjects (74.18%) presented with oncological emergencies. Their median age was 55 (18-91) years old. Massive pleural effusion was the most common oncological emergency found (53%). The subject presented with a cardiac tamponade had the lowest survival rate; their median survival rate was 0.6 months, and their 1-year overall survival rate was 0% (p<0.005). Subjects presented with more than one oncological emergency had a lower survival rate compared to subjects with only one type of oncological emergency (p=0.002).Conclusion:Lung cancer patients with oncological emergencies, mainly presented with cardiac tamponade and more than one emergency, had a lower survival rate.