ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelestarian budaya lokal dalam rangka menjaga kesetiakawanan sosial. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan telaah dokumen. sumber data lima orang terdiri dari ketua karang taruna, ketua dan anggota paguyuban karawitan, ketua tim penggerakan PKK, dan kepala urusan pembangunan. data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif model miles dan hubermann. Hasil penelitian menunjukka bahwa strategi dalam melestarikan budaya lokal antara lain dengan upaya generasi muda untuk mempelajari dan melestarikan budaya peninggalan nenek moyang. generasi muda mempelajari budaya bukan hanya sekedar mengenal tetapi juga mempraktekan nilai-nilai yang ada didalam kehidupan sehari-hari. masyarakat menyelenggarakan pertunjukan budaya lokal antardusun dengan tujuan untuk melestarikan dan menanamkan nilai-nilai kesetiakawanan sosial dikalangan generasi muda. para pemuda berpatisipasi dalam berbagai pertunjukan dengan mengikuti lomba menari tarian daerah, berpartisipasi mementaskan budaya tradisional pada acara perayaan ulang tahun kemerdekaan, mengadakan pementasan ketjoprak dengan nilai perjuangan dan mengikuti kirab budaya. barbagai kegiatan tersebut bertujuan agar generasi penerus memiliki kecintaan pada budaya lokal sehingg tidak musnah dan tetap bertahan. oleh karena itu, diharapkan agar nilai kesetiakawanan sosial dan budaya lokal menjadi salah satu materin pembelajaran bagi siswa dan dimasukkan dalam kurikulum pelajaran disekolah, rekomendasi ditujukan kepada kementerian sosial melalui direktorat kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial agara meningkatkan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk menumbuhkan da menanamnkan rasa kesetiakawanan sosial , dengan upaya melestarikan budaya lokal yang memang sudah dimiliki dan diwariskan oleh para leluhur sehingga tetap bertahan dan mejadi warisan budaya yang tinggi nilainya