ABSTRAKUntuk meningkatkan kualitas perpustakaan perguruan tinggi yang ramah difabel, pengelola perpustakaan dan pihak universitas perlu memperhatikan persoalan yang terjadi di lapangan. Mulai dari aspek sarana dan prasarana, meningkatkan jenis layanan, dan sumber daya manusianya (pustakawan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat peran perpustakaan tinggi dalam mendukung pelayanan disabilitas berdasarkan penerapan standar pelayanan yang dikeluarkan oleh IFLA dalam melayani pemustaka tuna rungu di Perpustakaan Universitas Esa Unggul. Penelitian ini menggunakan data hasil pendekatan kualitatif dengan pendekatan metode studi kasus. Adapun kegiatan penelitian dilaksanakan sejak 21 Januari 2019 - 11 Desember 2019. Hasil kajian menunjukkan bahwa belum adanya layanan khusus bagi penyandang disabilitas di Perpustakaan Universitas Esa Unggul bagi mahasiswa disabilitas khususnya tuna rungu. Terdapat beberapa faktor penting yang mempengaruhi penerapan standar IFLA mengenai panduan pelayanan perpustakaan bagi pemustaka tuna rungu, diantaranya pustakawan, layanan, koleksi, dan program pemasaran. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada dasarnya, ke -empat faktor tersebut belum berjalan dengan optimal sehingga menjadi hambatan bagi perpustakaan. Oleh sebab itu, Perpustakaan Universitas Esa Unggul diharapkan perlu untuk menyediakan fasilitas yang adaptif bagi mereka. Demi mewujudkan perpustakaan perguruan tinggi yang ramah difabel, perpustakaan memerlukan kesadaran yang tinggi sebagai wujud tanggung jawab moral lembaga dalam rangka mewujudkan pendidikan yang inklusif. Upaya tersebut merupakan suatu tantangan bagi pengelola perpustakaan dalam mengakomodasi kebutuhan mahasiswa difabel, terutama dalam mendapatkan sumber-sumber informasi, baik secara kuantitas maupun kualitas dengan mahasiswa lainnya.