ABSTRAKPendahuluan: Anemia masih merupakan masalah kesehatan yang besar di negara berkembang, termasuk Indonesia. Prevalensi terjadinya anemia di Indonesia masih sekitar 21.7 %. Diharapkan dengan mengetahui faktor risiko anemia pada mahasiswa baru, dapat dilakukan intervensi dan tata laksana yang sesuai untuk menurunkan prevalensi anemia di Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Subjek pada penelitian ini didapatkan dari data sekunder dari pemeriksaan kesehatan mahasiswa mahasiswa gelombang kedua sebuah universitas di Depok pada tahun 2018/2019. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan anemia berdasarkan nilai Hb dan MCV terhadap faktor risiko anemia yaitu jenis kelamin, indeks masa tubuh, aktivitas fisik, pola makan , dan juga tekanan darah. Digunakan kuesioner untuk mengetahui faktor risiko jenis kelamin, aktivitas fisik, dan pola makan. Data yang digunakan akan dianalisis melalui uji chi square untuk uji bivariat, lalu akan dilakukan uji regresi logistik multinomial untuk mengetahui kekuatan dari faktor risiko tersebut. Hasil Terdapat hubungan yang signifikan antara anemia mikrositik dan jenis kelamin perempuan (p =0.000; OR = 8.300) dan indeks masa tubuh underweight (p =0.006 OR=2.759). Terdapat hubungan signifikan antara anemia normositik dengan berat badan normal (p=0.008 OR== 2.888) dan mengkonsumsi protein hewani tidak setiap hari (p=0.007 OR 1.719), kurang konsumsi protein nabati bersifat protektif terhadap anemia normositik (p=0.03 OR= 0.639) Kesimpulan: Hubungan antara prevalensi anemia terhadap jenis kelamin, indeks masa tubuh, konsumsi protein hewani, dan konsumsi protein nabati bersifat signifikan. Aktivitas fisik, tekanan darah, konsumsi karbohidrat, sayur sayuran, dan buah buahan serta minum air bersifat tidak signifikan.
ABSTRACTIntroduction: Anemia is a global health problem in a developing country, including Indonesia. The prevalence of having anemia in Indonesia is around 21.7 %. We hope in recognizing the risk factor of anemia in students, we can formulate an intervention and choosing the right treatments to reduce the prevalence of anemia in Indonesia Method: This research use a cross sectional design. The subject of this research is acquired from the health examination conducted at the beginning of the year for the new students of a university in Depok batch 2018/2019. The study is conducted to recognize the relationship between the prevalence of anemia measured by hemoglobin level and mean corpuscuvular volume and the risk factor of anemia which is gender, BMI, physical activity, blood pressure, and eating habits. The data will be analyzed by the chi square test for the bivariate relationship, and then we will use multinomial logistic regression to know the significance between the risk factors. Results: It is found that microcytic anemia have a significant relationship with women (p =0.000: OR 8.300) and underweight (p =0.006 OR=2.759). There is a relationship between Normocytic anemic and normal BMI (p=0.008 OR=2.888) and animal protein <2x/ day (p=.007 OR= 1.719). there is a protective effect of not consuming plant protein/ day and anemia (p=0.03 OR= 0.639).Conclusion: There is a significant relationship between the prevalence of anemia and the gender, BMI, animal protein consumption, and consuming plant protein. There is no significancy between the prevalence of anemia and hypertension, consuming carbohydrate vegetables and fruits, and drinking water.