Siklofosfamid merupakan salah satu obat golongan agen pengalkilasi nitrogen mustar
yang sering digunakan dalam kemoterapi kanker. Namun demikian, penggunaan
siklofosfamid dengan dosis yang tinggi dan jangka waktu yang panjang telah terbukti
dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker sekunder. Hal ini dapat ditandai dengan
terbentuknya DNA adduct yang mutagen, seperti N5-Nitrogen mustarformamidopirimidin
(NM-Fapy-G). Oleh karena itu, adduct tersebut dapat dijadikan
salah satu biomarker terjadinya kanker sekunder pada pasien yang menerima
siklofosfamid. Beberapa peneliti telah mengembangkan metode untuk menganalisis NMFapy-
G dengan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Ultra Tinggi – Tandem
Spektrometri Massa (KCKUT-SM/SM). Namun demikian, seluruh penelitian tersebut
masih menggunakan sel atau jaringan sebagai biospesimennya sehingga tidak aplikatif
apabila ingin diimplementasikan kepada pasien. Oleh karena itu, tulisan ini dibuat untuk
memaparkan gagasan terkait kesesuaian penggunaan Dried Blood Spot (DBS) sebagai
metode biosampling darah; metode ekstraksi dan hidrolisis DNA yang tepat untuk
memperoleh adduct NM-Fapy-G; dan metode analisis yang sesuai untuk menganalisis
NM-Fapy-G. Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan, maka DBS telah terbukti
dapat digunakan dalam penelitian ini; QIAamp DNA Mini Kit dapat digunakan untuk
mengekstraksi DNA dari kertas DBS; metode yang telah dikembangkan oleh Gruppi et
al., (2015) dapat digunakan untuk hidrolisis DNA; dan analisis dapat dilakukan dengan
menggunakan kondisi analisis yang telah dikembangkan Chen et al., (2020) dengan
sedikit modifikasi. Metode yang diajukan diharapkan dapat digunakan dalam penelitian
NM-Fapy-G selanjutnya. Apabila hasil yang didapatkan positif, diharapkan dapat segera
diimplementasikan untuk menganalisis NM-Fapy-G pada pasien kanker yang menerima
siklofosfamid sehingga kemungkinan tejadinya kanker sekunder dapat diprediksi
Cyclophosphamide is one of the alkylating nitrogen mustard agents that is frequently usedfor cancer chemotherapy. Nevertheless, long-term use of high dosage cyclophosphamidehas been proven to increase the risk of secondary cancer. This can be traced by themutagenic DNA adduct formation, for instance, N5-Nitrogen mustardformamidopyrimidine(NM-Fapy-G). Consequently, it may serve as one of the secondarycancer biomarkers in cancer patients who are receiving cyclophosphamide treatment.There are already several NM-Fapy-G analysis methods employing LiquidChromatography-Tandem Mass Spectrometry (LC-MS/MS) developed by experts.However, cells and tissues are still utilized as the biospecimens, thus it is discovered notapplicative and hard to be performed in patients. Therefore, this summary is presented toemphasize the idea of adopting Dried Blood Spot as the blood's biosampling method;DNA extraction and hydrolysis method that is suitable for enriching NM-Fapy-G adduct; and method that is proper for NM-Fapy-G analysis. Based on the literaturestudy, DBS has been proven beneficial for this analysis; DNA can be extracted from theDBS cards by using QIAamp DNA Mini Kit; DNA hydrolysis can be executed accordingto the method that has been developed by Gruppi et al., (2015); and method from Chenet al., (2020) research with a little bit of adjustment can be applied for NM-Fapy-Ganalysis. Hopefully, the proposed idea will be accepted in future NM-Fapy-G analysis,so it can soon be implemented for NM-Fapy-G analysis in cancer patients who have beenadministered cyclophosphamide. Hence, the possibility of secondary cancer may bepredicted.