BAKTI bekerja sama dengan PT. XYZ sebagai penyedia kapasitas dalam Proyek USO (
Universal Service Obligation) menggunakan teknologi
High Throughput Satellite dan memiliki 12 (dua belas)
spot-beam Ku-band untuk mencakup semua wilayah Indonesia. PT. XYZ memiliki total kapasitas 1.314 MHz dalam arah
forward dan 625.2 MHz dalam arah
return untuk 12 (dua belas)
spot-beam. Pada Proyek USO Penyediaan Kapasitas Satelit, ada dua jenis layanan yang disediakan, yaitu layanan
ground segment Akses Internet dan
Backhaul BTS dengan
bandwidth aggregate 8 Mbps. Dalam memenuhi kebutuhan layanan
ground segment Akses Internet dan
Backhaul BTS,
out-route pada setiap
spot-beam dibagi menjadi 2 (dua), untuk layanan Akses Internet dan
Backhaul BTS dengan pembagian
out-route yaitu sebesar 50% dari total kapasitas
out-route untuk
out-route satu (Akses Internet) dan 50% dari total kapasitas
out-route ke
out-route dua (
Backhaul BTS). Namun, pada setiap
beam jumlah
remote Akses Internet dan
Backhaul BTS tidak sama pada setiap
beam sehingga hal ini menyebabkan tidak seimbangnya pembagian kapasitas
out-route. Ada beberapa
beam yang harus di-
setting kembali untuk pembagian
out-route satu dan
out-route duanya. Dari latar belakang permasalahan tersebut, maka diperlukan
dimensioning kapasitas
out-route dan
in-route yang tepat berdasarkan alokasi
site ground segment pada setiap
beam dan sesuai dengan persyaratan yang diberikan oleh BAKTI. Hasil dari analisa pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa PT. XYZ harus segera melakukan
reshaping out-route sesuai dengan hasil perhitungan pada analisis. Proses
reshaping out-route dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang sudah dijabarkan pada diagram alur proses
reshaping out-route. Setelah melakukan
reshaping out-route sesuai dengan hasil analisis perhitungan di atas, maka
ground segment Backhaul BTS akan mendapatkan alokasi bandwidth CIR
download yang telah dijamin oleh PT. XYZ ke BAKTI yaitu sebesar 6 Mbps.
BAKTI in collaboration with PT. XYZ as a capacity provider in the USO Project (Universal Service Obligation) uses High Throughput Satellite technology and has 12 (twelve) Ku-band spots to cover all regions of Indonesia. PT. XYZ has a total capacity of 1,314 MHz in the forward direction and 625.2 MHz in the return direction for 12 (twelve) spot-beams. In the USO Project for Provision of Satellite Capacity, there are two types of services provided, namely ground segment Internet access services and BTS Backhaul with 8 Mbps aggregate bandwidth. In meeting the needs of ground access services for Internet Access and Backhaul BTS, out-route at each spot-beam is divided into 2 (two), for Internet Access and Backhaul BTS services by out-route sharing, which is 50% of the total out-route capacity for out-route one (Internet access) and 50% of total out-route capacity to out-route two (Backhaul BTS). However, in each beam, the number of remote Internet Access and Backhaul BTS is not the same so this causes an uneven distribution of out-route capacity. Several beams must be set back to divide out-route one and out-route both. From the background of these problems, it is necessary to dimensioning the appropriate out-route and in-route capacity based on the allocation of the site ground segment on each beam and by the requirements given by BAKTI. The results of the analysis in this study can be concluded that PT. XYZ must immediately be reshaping out-route according to the calculation results in the analysis. The out-route reshaping process can be done by following the steps outlined in the out-route reshaping process flowchart. After reshaping the out-route by the results of the calculation analysis above, the Backhaul BTS ground segment will get a downloadable CIR bandwidth allocation that has been guaranteed by PT. XYZ to BAKTI which is 6 Mbps.