ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh managerial overconfidence terhadap investasi perusahaan dengan menggunakan sampel atas 230 perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di IDX antara 2008-2018. Data diperoleh dari Thompson-Reuters dan laporan keuangan perusahaan. Managerial overconfidence memiliki peran dalam pengambilan keputusan perusahaan, khususnya keputusan investasi. Perusahaan menggunakan forecast untuk menilai pengembalian investasi, dimana forecast berkaitan dengan bias. Hal ini menyebabkan distorsi dalam pengambilan keputusan. Selain itu, manajer yang overconfidence cenderung menilai lebih kemampuan yang dimiliki serta laba atas investasi. Oleh karena itu, perusahaan dengan managerial overconfidence memiliki tingkat investasi yang lebih tinggi. Managerial overconfidence diukur dengan OC_FIRM4, OC_FIRM5, dan OC_SKALA. Arus kas, peluang pertumbuhan dan ukuran perusahaan digunakan sebagai variabel kontrol. Menggunakan regresi panel pada Eviews dan regresi linear dengan SPSS, penelitian ini belum mampu memberikan cukup bukti terkait dengan pengaruh managerial overconfidence terhadap keputusan investasi di Indonesia.
ABSTRACTThis research aims to examine the influence of managerial overconfidence on corporate investment using a sample of 230 nonfinancial companies listed in IDX between 2008-2018. Data collected from Thompson-Reuters and company's financial reports. Managerial overconfidence plays a substantial role in corporate decisions, specifically investment decisions. Company uses forecast to asses it's investment's return, where forecast relates to bias. These biases lead to distortions in decision making. Moreover, overconfident managers tend to overestimate their ability and return on investment. Therefore, companies with overconfident managers most likely have higher investment levels. Managerial overconfidence is measured by OC_FIRM4, OC_FIRM 5, and OC_SKALA. Cashflow, opportunity growth and company size are used as control variables. Using panel regression in Eviews and linear regression in SPSS, this research unable to provide sufficient evidence related to the effect of managerial overconfidence on investment in Indonesia.