Tingkat keselamatan lalu lintas di jalan tol Indonesia masih dalam kondisi tidak memuaskan. Segmen Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) antara KM
91 hingga KM 93 khusus dianggap sebagai lokasi kecelakaan lalu lintas tertinggi di
jalan tol Indonesia. Penelitian ini menganalisis pengaruh climbing lane terhadap
kinerja lalu lintas sebagai akibat dari desain geometris yang tidak tepat. Kondisi ini
disebabkan karena desain yang tidak tepat dimana akhir lajur pendakian berakhir
sebelum mencapai puncak pendakian tertinggi. Akibatnya, kendaraan berat yang
berjalan dengan lambar di sisi kiri bergabung ke jalur dan menghasilkan kemacetan
yang disebabkan oleh fenomena shockwave. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengamati dampak kinerja keselamatan dan lalu lintas dari climbing lane Jalan Tol
Cipularang. Data kendaraan diperoleh dengan menghitung jumlah kendaraan yang
melewati segmen yang ditinjau dan menemukan bahwa gelombang kejut antara
segmen 1 hingga segmen 2 ketika jalur pendakian dimulai memiliki nilai positif
29,4 km / jam, sedangkan antara segmen 2 hingga segmen 3, nilai ! memiliki nilai
negatif -0,54 km / jam. Hal inimenunjukkan bahwa bottleneck pada akhir segmen
ke-3 memperlambat kecepatan kendaraan berada di belakangnya. Tiga pemodelan
skenario menggunakan VISSIM dilakukan untuk memodelkan desain climbing lane
yang optimal dengan skenario ketiga di mana perpanjangan jalur pendakian
ditempatkan di jalur kanan dengan memberikan rasio V / C terendah 0,544 secara
keseluruhan.
in Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) segment where between KM 91to KM 93 regards as the highest traffic accidents location on Indonesia toll roads.This study is analyzed the effect of climbing lane to the traffic performance as aresult of improper geometric design. The inappropriate conditions are the auxiliarylane on the nearside of the road instead on farside of the road and the end ofclimbing lane/merge lane located before the crest instead of after the crest ofvertical alignment. As a result, very slow heavy vehicles merged to the normal laneand resulting bottleneck caused by shockwave phenomenon. The aim of this studyis to observe traffic and safety performance impact from Cipularang Toll Roadclimbing lane. Vehicle data is obtained by calculating the number of vehicles thatpass through the segment being reviewed and found that shockwaves betweensegment 1 to segment 2 when climbing lane is started has a positive value of 29.4km / hour, meanwhile between segment 2 to segment 3, the ! value has negativevalue of -0.54 km / hour. This indicates that the bottleneck at the end of the 3rdsegment slows the speed of the vehicle following behind. Three scenario modellingusing VISSIM was conducted to model the optimum climbing lane design with thethird scenario where extended climbing lane placed on the right lane with providesthe lowest V/C ratio of 0,544 overall