Pembangunan yang masif tapi tidak selaras dengan kepedulian lingkungan bisa menimbulkan kepunahan manusia itu sendiri. Karena pembangunan yang masif otomatis akan meningkatkan eksploitasi atas sumber daya alam yang ada. Tanggapan pemerintah akan hal ini tertuang di kebijakan Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan, seperti penggunaan sumber daya alam dengan pertimbangan jumlahnya di masa depan. Penulisan ini bertujuan untuk memahami bagaimana sampah botol plastik PET yang notabenenya adalah benda yang dianggap sudah tidak bernilai, dapat dijadikan sebagai salah satu material yang dapat digunakan dalam konstruksi bangunan. Observasi meliputi studi literatur dan observasi studi kasus yakni pengamatan pada EcoBrick yang menggunakan cacahan plastik PET sebagai isinya. Harapannya tulisan ini dapat menjadi bahan pertimbangan para arsitek yang ingin menggunakan sampah plastik sebagai bagian dari konstruksi bangunan yang dirancangnya, untuk mendukung pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Massive development but not in harmony with environmental concerns could lead to human extinction itself. Because massive development will automatically increase exploitation of existing natural resources. The government's response to this issue is stated in the Sustainable Development Sustainable Environment policy, such as the use of natural resources with consideration of the amount in the future. This writing aims to understand how PET bottle plastic waste which is an object that is considered to be of no value, can be used as one of the materials that can be used in building construction. Observations included literature studies and case study observations namely observations on EcoBrick using PET plastic chopped as their contents. It is hoped that this article can be taken into consideration by architects who want to use plastic waste as part of the building construction they are designing, to support environmental development.