UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Penentuan Proporsi dan Kondisi Galur Dalam Formulasi Koktail Bakteri Posbiotik Untuk Kesehatan Kulit Menggunakan Real-time qPCR = Determination of Proportion and Strain Condition in Postbiotic Bacterial Cocktail Formulation for Skin Health Using Real-time qPCR

Meidy Richky Wanyodiharjo; Amarila Malik, supervisor; Berna Elya, examiner; Ratika Rahmasari, examiner; Nuraini Puspitasari, examiner (Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2020)

 Abstrak

Kulit adalah bagian terluar dari tubuh yang terpapar langsung ke lingkungan, sehingga
kulit memiliki beragam mikrobiota yang bersifat komensal dan patogen yang
berkontribusi terhadap kesehatan manusia. Analisa komposisi proporsi mikrobiota
probiotik yang terdapat di kulit menarik untuk dikembangkan sebagai sumber potensial
zat aktif dalam pengembangan farmasetika kosmetik dan perawatan kesehatan kulit.
Galur – galur isolat bakteri dari sampel kulit pria dan wanita dewasa muda Indonesia dari
etnis Jawa telah dikarakterisasi pada penelitian sebelumnya. Galur – galur komensal yang
dominan diisolasi dan kemudian diidentifikasi secara molekuler, yaitu empat galur
bakteri Staphylococcus hominis MBF12 – 19J, Staphylococcus warneri MBF02 – 19J,
Bacillus subtilis MBF10 – 19J, dan Micrococcus luteus MBF05 – 19J. Penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh komposisi proporsi galur – galur bakteri probiotik komensal
tersebut dengan menyelaraskan konsentrasi masing – masing dan mengoptimasi waktu
inkubasi bersama di dalam koktail bakteri. Viabilitas masing – masing bakteri diuji secara
kualitatif dengan Deferred Growth Inhibition Assay (DGIA) yang termodifikasi.
Kuantifikasi berbasis asam nukleat dilakukan menggunakan Real-time qPCR dengan
suatu primer yang dirancang spesifik bagi masing – masing galur bakteri. Hasil yang
didapatkan menunjukkan galur – galur bakteri dalam koktail mengalami peningkatan
jumlah sel seiring bertambahnya waktu inkubasi hingga jam ke – 4, yang didukung pula
oleh hasil uji DGIA termodifikasi berupa zona penghambatan antar galur yang mulai
tampak pada waktu inkubasi 6 jam dan semakin terlihat jelas pada 12 jam. Komposisi
galur – galur bakteri setelah diinkubasi selama 4 jam, yaitu Staphyloccus hominis MBF12
– 19J : Staphylococcus warneri MBF02 – 19J : Bacillus subtilis MBF10 – 19J :
Micrococcus luteus MBF05 – 19J adalah (2,484e + 41 CFU) : (2,645e + 41 CFU) :
(9,041e + 35 CFU) : (1,209e + 24 CFU). Rancangan komposisi galur – galur bakteri
terbaik dalam formula koktail bakteri adalah waktu inkubasi 4 jam dengan proporsi
Staphyloccus hominis MBF12 – 19J : Staphylococcus warneri MBF02 – 19J : Bacillus
subtilis MBF10 – 19J : Micrococcus luteus MBF05 – 19J = 1,00 : 1,00 : 1,15 : 1,72.

Skin is the outermost part of the body that is directly exposed to the environment, thus
skin has a diverse commensal and pathogen bacteria that contribute to human health.
Analyzing actual composition of probiotic microbe in skin is interesting to be developed
as potential source of active substances in the development of pharmaceuticals cosmetics
and skin health care. Strains of bacterial isolates from skin samples of young male and
female Java ethnic have been characterized in previous study. Predominant commensal
strains were isolated and molecular identified, namely Staphylococcus hominis MBF12 –
19J, Staphylococcus warneri MBF02 – 19J, Bacillus subtilis MBF10 – 19J, and
Micrococcus luteus MBF05 – 19J. The objective of this study was to determine
composition of skin bacterial strains by harmonizing the concentration of each bacteria
and optimizing incubation time in bacterial cocktail. Viability of each bacteria was
investigated qualitatively using modified Deferred Growth Inhibition Assay (DGIA).
Nucleic acid based quantification performing Real-time qPCR was generated using a
primer designed specifically for each bacterial strain. The results indicated that bacterial
strains in bacterial cocktail increased cell number as longer incubation time up to 4 hours,
which was also supported by modified DGIA where inhibition zones were perfomed after
6 hours of incubation time and inhibition zone visilibity increasing within 12 hours of
incubation time. Composition of bacterial strains after incubation for 4 hours, namely
Staphyloccus hominis MBF12 – 19J : Staphylococcus warneri MBF02 – 19J : Bacillus
subtilis MBF10 – 19J : Micrococcus luteus MBF05 – 19J adalah (2,484e + 41 CFU) :
(2,645e + 41 CFU) : (9,041e + 35 CFU) : (1,209e + 24 CFU). The best composition
designed of bacterial strains in bacterial cocktail formula is 4 hours incubation time with
the proportion of Staphyloccus hominis MBF12 – 19J : Staphylococcus warneri MBF02
– 19J : Bacillus subtilis MBF10 – 19J : Micrococcus luteus MBF05 – 19J = 1,00 : 1,00 :
1,15 : 1,72.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Meidy Richky Wanyodiharjo.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2020
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xvi, 81 pages : illustration ; appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-Pdf 14-22-02554210 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20506122
Cover