Tugas Karya Akhir (TKA) ini meneliti respon Indonesia, Vietnam, dan Filipina, terhadap
aktivitas militer Tiongkok di Laut Cina Selatan antara tahun 2014-2020. Berdasarkan
kerangka analisis teori kerja sama, penelitian ini berpendapat bahwa ketiga negara
merespon aktivitas militer Tiongkok dengan cara yang kooperatif. Menurut beberapa
penelitian sebelumnya, respon negara di wilayah Laut Tiongkok Selatan bergantung
kepada jumlah dana bantuan Belt and Road Initiatives (BRI) yang diterima. Penelitian ini
menyarankan untuk memasukkan konteks nasional negara-negara penerima BRI, dengan
melibatkan motives dan power dalam menganalisis respon. Tulisan ini adalah penelitian
kualitatif dan penulis menggunakan metode perbandingan. Penelitian ini dapat
meningkatkan pemahaman tentang persamaan pola respon antara Indonesia, Vietnam,
dan Filipina terlepas dari perbedaan jumlah BRI yang diterima
This study examines the responses of Indonesia, Vietnam, and Philippine, toward China’smilitary activities at the South China Sea between 2014-2020. Based on the logic ofcooperation theory analytical framework, this paper argues that those countries reacted toChina’s military activities in a cooperative way. As some scholars predicted if thoseresponses depend on the amount of the Belt and Road Initiatives (BRI) assistance fund.This paper suggests to include the national context of BRI recipient countries, bydescribing the different motives and power, in examining those responses. This paperused qualitative framework and comparative methods. This paper may enhance theunderstanding of the similar pattern of responses between Indonesia, Vietnam, andPhilippine despite the differences of the BRI amount received