Skripsi ini dibuat untuk menjelaskan mengapa Jerman mengubah sikap politik dan
kebijakannya terhadap isu pengungsian di tengah krisis pengungsian global. Dengan
metode kualitatif dan studi literatur, skripsi ini mencoba menjelaskan mengapa terjadi
perubahan Kebijakan Jerman dalam Penanganan Krisis Pengungsi pada 2015. Teori
pergeseran kebijakan Jeffrey Legro yang menjelaskan mengapa suatu negara dapat
mengubah sikap dan kebijakannya dalam suatu hal tertentu secara drastis dalam waktu
singkat, dipakai sebagai alat bantu analisa. Teori ini menjelaskan kalau suatu negara
menggeser kebijakannya apabila gagasan kolektif pemerintah maupun publik mengenai
suatu isu berubah. Sebagai temuan, terjadinya lonjakan arus masuk pengungsi ke
Jerman membawa beberapa konsekuensi yang tak terduga sebelumnya dan yang tidak
sesuai dengan ekspektasi kolektif Jerman; ekspektasi kolektif Jerman yakni bahwa
keterbukaan dan pembukaan perbatasan dapat menyelesaikan krisis pengungsian
internasional. Oleh karena dinyatakan, gagasan kolektif Jerman yang berubah membawa
pengaruh pada kebijakan, bergeser dari keterbukaan menjadi pembatasan.
This undergraduate thesis tries to explain why the Germany Government changed itspolicies regarding issue of refugee amid the global refugee crisis in 2015. By using aan change itsattitudes and policies in a particular case drastically in a short period of time. Thistheory clarifies that a country changes its policies if the collective ideas of thegovernment and the public on an issue change. With a qualitative method and literaturestudies, the author found that the surge in refugee inflows into Germany brought severalresolve refugee crisis,and then they agreed to change the policies to more restrictive as their collective ideaschange. That is one of the reasons why German policies has been changed, shifted fromopenness to restrictions at the time.