Tujuan: Penelitian ini membandingkan efikasi dan keamanan radioterapi tubuh stereotaktik (SBRT) dengan atau tanpa kemoembolisasi transarterial (TACE) untuk pasien dengan karsinoma hepatoselular (KHS) stadium BCLC B dan C yang tidak memenuhi syarat untuk reseksi atau ablasi. Metode: Dari Januari 2016 hingga Maret 2019, sebanyak 33 pasien KHS dengan stadium BCLC B dan C, menjalani SBRT+TACE (n = 22) atau SBRT saja (n=11) di RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo. Kesintasan hidup keseluruhan (OS), kesintasan hidup bebas progresifitas (PFS), kontrol lokal (LC), dan toksisitas, dianalisis secara retrospektif. Hasil: Usia rerata adalah 56,5 tahun, dengan mayoritas pasien datang dengan CTP A (81,8%), BCLC stadium B (60,6%). Sebagian besar pasien memiliki tumor dengan PVT (75,8%), ukuran tumor >10 cm (66,7%), dengan rerata diameter terbesar 12,3 cm. Dosis radiasi bervariasi antara 27,5-50 Gy dalam 4-10 fraksi, dengan median EQD2 48 (35-, 5-72) Gy dan median BED10 57,6 Gy (42,6-86,4) Gy. Waktu follow-up rerata adalah 41 minggu untuk semua pasien. Pasien yang diterapi dengan SBRT+TACE menunjukkan peningkatan OS yang signifikan (46 bulan vs 23 bulan, p=0,008). Tingkat OS 1, 2, dan 3 tahun adalah 51%, 37%, dan 27% untuk kelompok SBRT+TACE; dan 18%, 9%, dan 0% untuk kelompok SBRT, masing-masing (p=0,008). Tingkat PFS 1, 2, dan 3 tahun adalah 31%, 19%, dan 13% untuk kelompok SBRT+TACE; dan 10%, 10%, dan 0% untuk kelompok SBRT, masing-masing (p=0,114). Tingkat LC 3, 6, dan 12 bulan adalah 88,9%, 92,9%, dan 75%. Tidak ada perbedaan toksisitas akut dan lanjut antara dua kelompok. Kesimpulan: Kombinasi SBRT+TACE menunjukkan tingkat OS yang lebih baik daripada SBRT saja pada pasien dengan KHS BCLC Stadium B dan C.
Purpose:àThis study compared the efficacy and safety of stereotactic body radiation therapy (SBRT) with or without transcatheter arterial chemoembolization (TACE) for patients with BCLC stage B and C hepatocellular carcinoma (HCC) who were ineligible for resection or ablation therapies. Methods and materials:àFrom January 2016 to March 2019, 33 patients with BCLC stage B and C HCC, underwent either SBRT+TACE (n = 22) or SBRT only (n =11) in RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo. The overall survival (OS), progression free survival (PFS), local control (LC), and toxicities were analyzed retrospectively. Results:àThe mean age was 56.5 years, with the majority of patients presenting with CTP A (81.8%), BCLC stage B (60.6%). Most patients had tumor with PVT (75.8%), tumor size >10 cm (66.7%), with the mean of largest diameter of tumor was 12.3 cm. The radiation dose varies between 27.5-50 Gy in 4-10 fractions, with a median of EQD2 is 48 (35-, 5-72) Gy and a median of BED10 is 57.6 Gy (42.6-86.4) Gy. The median follow-up time was 41 weeks for all patients. Patients treated with SBRT+TACE showed significantly improved OS (46.0àmonths vs. 23àmonths, pâÂÂ=âÂÂ0.008).àThe 1-, 2-, and 3-year OS was 51%, 37%, and 27% for the SBRT+TACE group; and 18%, 9%, and à0% for the SBRT group, respectively (p=0,008). The 1-, 2-, and 3-year PFS was 31%, 19%, and 13% for the SBRT+TACE group; and 10%, 10%, and à0% for the SBRT group, respectively (p=0,114). The 3, 6, and 12 month LC was 88,9%, 92,9%, dan 75%. However, there was no difference in acute and late toxicities between two groups. Conclusions:àSBRT+TACE had better OS rates than SBRT only in patients with BCLC stage B and C HCC.
ÃÂ