UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Hubungan antara Interval Corrected Tpeak-Tend dengan Major Adverse Cardiac Events dalam-Rumah-Sakit pada Pasien Sindroma Koroner Akut Non-Elevasi Segmen ST = Association between corrected Tpeak-Tend Interval with in-Hospital Major Adverse Cardiac Events in Non-ST Elevation Acute Coronary Syndrome Patient.

Nila Indah Gayatri; Dafsah Arifa Juzar, supervisor; supervisorexaminer; Isman Firdaus, examiner; Estu Rudiktyo, examiner; Vidya Gilang Rejeki, examiner (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020)

 Abstrak

ABSTRAK
Latar belakang: Stratifikasi risiko dilakukan pada pasien dengan sindrom koroner
akut non-elevasi segmen ST (SKA-NEST) saat admisi di instalasi gawat darurat.
Iskemia miokardium menginduksi dispersi repolarisasi ventrikel yang bisa dinilai
dengan interval Tpe pada EKG permukaan. Pemanjangan interval Tpe telah
diketahui sebagai prediktor luaran buruk pada berbagai populasi dan interval Tpe
yang dikoreksi dengan laju nadi (cTpe) memiliki nilai prediksi yang lebih baik.
Belum diketahui apakah interval cTpe berhubungan dengan Major Adverse Cardiac
Events (MACE) dalam-rumah-sakit pada pasien SKA-NEST.
Tujuan: Untuk mengetahui manfaat interval cTpe pada EKG saat admisi pada
pasien SKA-NEST sebagai modalitas stratifikasi risiko yang ekonomis, sederhana
dan tersedia luas.
Metode: Penelitian ini merupakan studi kohort retrospektif pada pasien dengan
SKA-NEST. Data demografi, parameter klinis dan hasil laboratorium diambil dari
rekam medis. EKG saat admisi di instalasi gawat darurat (IGD) dikumpulkan dan
dilakukan pengukuran inteval Tpe secara manual dengan metode tangent.
Corrected Tpe (cTpe) dihitung menggunakan rumus Bazzet. Luaran yang diteliti
adalah composite MACE selama perawatan di rumah sakit, termasuk kematian,
syok kardiogenik, infark miokardium akut berulang, edema paru akut, henti
jantung, dan takiaritmia ventrikel maligna. Dilakukan analisis ROC untuk menilai
performa interval cTpe yang dapat memprediksi MACE. Analisis bivariat dan
multivariat digunakan untuk menilai pemanjangan interval cTpe sebagai prediktor
kejadian MACE dalam-rumah-sakit.
Hasil: Total terdapat 403 pasien yang masuk analisis akhir. Median usia adalah 60
tahun, mayoritas laki-laki (77,9%) dan terjadi MACE pada 25 kasus (6,2%).
Performa interval cTpe dalam memprediksi kejadian MACE lebih baik
dibandingkan dengan interval Tpe (AUC 0,727 dan 0,648). Diperoleh titik cut off
interval cTpe yang optimal adalah 90,77 ms dengan sensitivitas 76,0% dan
spesifisitas 63,2%. Setelah disesuaikan dengan faktor determinan lain,
pemanjangan interval cTpe berhubungan dengan kejadian MACE dalam-rumahsakit (HR 2,86, IK 95% 1,08-7,56, p = 0,034).
Kesimpulan: Risiko MACE dalam-rumah-sakit lebih tinggi pada kelompok dengan
pemanjangan interval cTpe dibandingkan dengan kelompok tanpa pemanjangan
interval cTpe. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan untuk validasi sehingga
modalitas ini bisa dimanfaatkan dalam praktik klinis.

ABSTRACT
Background: Risk stratification is performed at the emergency department in
patients with non-ST-segment-elevation acute coronary syndrome (NSTEACS).
Myocardial ischaemia induced ventricular reloparization dispersion and can be
assessed with Tpe interval. Tpe interval has been recognized as a predictor of
adverse outcomes in various populations and correcting the Tpe with heart rate
(cTpe) improved the predictive value. The association of cTpe interval with inhospital Major Adverse Cardiac Events (MACE) in NSTEACS patients was
unknown.
Objective: This study aims to evaluated the cTpe interval on ECG at admission of
SKA-NEST patients as an economical, simple and widely available risk
stratification modality.
Methods: This was a retrospective cohort study in patients with SKA-NEST.
Demographic data, clinical parameters and laboratory results were taken from
medical records. The ECG at admission in emergency room (ER) was collected and
manually measured by the tangent method. Corrected Tpe (cTpe) was calculated
using the Bazzet formula. The composite MACE during hospitalization were the
endpoint, including death, cardiogenic shock, recurrent myocardial infarction, acute
pulmonary edema, cardiac arrest, and malignant ventricular tachyarrhythmias. ROC
analysis was performed to evaluate performance of the Tpe and cTpe interval that
could predict MACE optimally. Bivariate and multivariate analyzes were used to
assess the prolongation of the Tpe interval as a predictor of in-hospital MACE.
Results: A total of 403 patients were included in the final analysis. The median age
was 60 years, the majority were male (77,9%) and MACE occurred in 25 cases
(6.2%). The performance of cTpe in predicting MACE events was better than Tpe
(AUC 0.727 and 0.648). The optimal cut off point for the cTpe interval was 90.77
ms with sensitivity of 76.0% and specificity of 63.2%. After adjusting for other
determinant factors, the prolongation of cTpe interval was associated to in-hospital
MACE (HR 2,86, 95% CI 1,08-7,56, p = 0,034).
Conclusion: The risk of in-hospital MACE was higher in the group with prolonged
cTpe interval compared with the group without prolonged cTpe interval.
Prospective studies are needed to validate whether this modality can be used in
clinical practice.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Nila Indah Gayatri.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xx, 60 pages : illustration ; appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-21-600708246 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20507947
Cover