HIV saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang serius di dunia, angkanya terus bertambah terutama pada kalangan minoritas yaitu laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki (LSL) yang disebabkan tingginya perilaku seksual berisiko yang mereka lakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengalaman kekerasan seksual dan paparan media pornografi terhadap perilaku seksual berisiko pada ODHA LSL. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik consecutive sampling pada 258 ODHA LSL dibawah binaan LSM Female Plus Bandung, menggunakan kuesioner online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengalaman kekerasan seksual terhadap perilaku seksual berisiko (p-value = 0,000, α = 0,05; OR = 6,496), paparan media pornografi terhadap perilaku seksual berisiko (p-value = 0,000, α = 0,05; OR = 4,271). Pada hasil analisis multivariat regresi logistik berganda diketahui bahwa pengalaman kekerasan seksual merupakan faktor yang paling mempengaruhi perilaku seksual berisiko pada ODHA LSL (p-value = 0,000, α = 0,05; OR = 3,784). Pengalaman kekerasan seksual dan paparan media pornografi memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap perilaku seksual berisiko, sehingga perawat perlu meningkatkan pengkajian yang komprehensif serta konseling dan edukasi personal dalam mengurangi perilaku seksual berisiko yang dapat menularkan HIV dan penyakit menular seksual lainnya, serta membuat inovasi dengan kegiatan yang positif dalam rangka mengurangi konsumsi pornografi.
HIV is still a serious health problem in the world, the number continues to increase especially among minority men who have sex with men (MSM) due to the high risk of sexual behaviour among them. Aims of the study is to identify the relationship of sexual violence experiences and pornographic media exposure to sexual risk behavior among MSM with HIV/AIDS. The study used cross sectional design with the consecutive sampling technique among 258 MSM with HIV/AIDS under the guidance of NGO Female Plus Bandung, using an online questionnaire. The results showed that there was a significant relationship between sexual violence experiences with sexual risk behavior (p-value = 0,000, α = 0,05; OR = 6,496), pornographic media exposure wth sexual risk behavior (p-value = 0,000, α = 0,05; OR = 4,271). The results of multivariate analysis of multiple logistics regression is known that the sexual violence experiences is a factor that most influence the sexual risk behaviour among MSM with HIV/AIDS (p-value = 0,000, α = 0,05; OR = 3,784). The sexual violence experiences and pornographic media exposure has a significant positive relationship to sexual risk behavior, so nurses need to improve a comprehensive assessment as well as counseling and personal education in reducing sexual risk behavior that can transmit HIV and other sexually transmitted diseases, and to make innovations in positive activity in order to reduce pornography consumption.