ABSTRAKKanker kolorektal telah menjadi salah satu perhatian secara nasional karena menyebabkan angka harapan hidup masyarakat menurun, salah satunya disebabkan karena faktor kehidupan pasca kolostomi. Tindakan kolostomi seharusnya menjadi tindakan lifesaving, namun ironisnya menyebabkan masalah kompleks baik fisik maupun psikososial akibat perubahan fisik yang terjadi, salah satunya gangguan citra tubuh. Edukasi yang komprehensif dan sikap profesionalisme perawat sebagai edukator menjadi kunci utama dalam membantu pasien mencapai kemandirian, kepercayaan diri, dan penerimaan untuk adaptasi. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis penerapan intervensi edukasi perawatan stoma (colostomy self-care), meliputi edukasi karakteristik stoma sehat dan tidak sehat, komplikasi stoma, serta cara membersihkan dan mengganti kantong stoma terhadap masalah keperawatan gangguan citra tubuh pada pasien kanker kolorektal dengan kolostomi permanen. Hasilnya menunjukkan bahwa edukasi terbukti dapat meningkatkan pengetahuan, penerimaan, dan kemampuan klien untuk melakukan perawatan stoma. Kesimpulannya adalah semakin tinggi pengetahuan pasien, maka semakin tinggi kesiapan dan kepercayaan dirinya untuk mampu beradaptasi dengan kondisi stomanya.
ABSTRACTColorectal cancer has become one of the national concerns due to causing life expectancy to decline. One of the contributing factors is the post colostomy life. that should aim for lifesaving, but instead the physical changes cause complex physical and psychosocial problems, namely body image disturbance. Comprehensive education and professionalism of nurses as educators are key in helping patients achieve independence, self-confidence, and acceptance for adaptation. This case study paper aims to analyze the application of colostomy self-care education, including education about healthy and unhealthy stoma signs, stoma complications, as ell as how to empty and replace the stoma pouch. The results show that education has been proven to increase client knowledge, acceptance, and ability to perform stoma care. The conclusion is that the higher the patients knowledge, the higher his readiness and confidence to be able to adapt to the condition of stoma