ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh usia kawin pertama wanita terhadap kesehatan maternal yang diukur dari kejadian komplikasi persalinan dan kesehatan bayi yang diukur dengan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Penelitian ini menggunakan data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 pada wanita usia subur (WUS) usia 15-49 tahun yang melahirkan anak pertamanya pada kurun waktu lima tahun sebelum survei. Analisis data menggunakan metode logistik biner untuk unit analisis komplikasi persalinan dan binomial probit untuk unit analisis prevalensi bayi BBLR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia kawin pertama (UKP) memengaruhi komplikasi persalinan dan bayi BBLR. peningkatan UKP cenderung menurunkan risiko mengalami komplikasi persalinan, tetapi peningkatan UKP disertai dengan kondisi ekonomi rendah akan cenderung meningkatkan risiko mengalami komplikasi persalinan. Selain itu, semakin rendah UKP atau semakin tinggi UKP cenderung meningkatkan peluang melahirkan bayi dengan BBLR.
ABSTRACTThis study aims to know the impact of age at first marriage (AFM) to maternal health based on complication during delivery, and baby's health based on baby with low birth weight (LBW). This study uses the 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS 2017), on women aged 15-49 years old which had delivering baby in five years preceding survey, analyzes the first birth. Binary logistic regression uses to analyze the impact AFM to delivery complication, and binomial probit regression use to analyze the impact AFM to baby with LBW. The result show that AFM have a significant impact to delivery complication and baby with LBW. Higher AFM less likely complication during delivery, but higher AFM with low economic status more likely complication during delivery. In addition, lower AFM or higher AFM can improve the probability delivering baby with LBW.