Diabetes melitus merupakan salah satu dari penyakit kronis penyebab kematian tertinggi di dunia. Kondisi hiperglikemia akan menyebabkan berbagai komplikasi baik akut maupun kronis mencakup komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler. Salah satu diantaranya yang paling berbahaya yaitu munculnya
peripheral arterial disease (PAD) yang menyebabkan terjadinya
foot ulcers. Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus serta efektivitas pemeriksaan
ankle brachial index (ABI) dan senam kaki diabetes untuk mengatasi ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. Pemeriksaan ABI dan senam kaki diabetes merupakan intervensi yang dapat digunakan untuk meningkatkan sirkulasi perifer dengan mengidentifikasi terjadinya gangguan pada sirkulasi perifer, meningkatkan aliran kolateralisasi darah pada kaki dan meningkatkan fungsi insulin. Intervensi pemeriksaan ABI dan senam kaki diabetes dilakukan pada pasien diabetes melitus selama 7 hari perawatan. Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan pemeriksaan ABI dan senam kaki diabetes dapat meningkatkan sirkulasi perifer dan mencegah timbulnya luka kaki. Melihat keefektifan pemeriksaan ABI dan senam kaki diabetes untuk meningkatkan sirkulasi perifer maka diharapkan intervensi ini dapat digunakan sebagai perawatan rutin pada pasien diabetes melitus.
Diabetes mellitus is one of the highest chronic disease causes of death in the world. The condition of hyperglycemia will cause various complications either acute and chronic including microvascular and macrovascular complications. One of the most dangerous is the emergence of peripheral arterial disease (PAD) which causes foot ulcer. The scientific paper aims to analyze nursing care in patient with diabetes mellitus and the effectiveness of measuring the ankle brachial index (ABI) and diabetic foot exercises to overcome the ineffectiveness of peripheral tissue perfusion. The examination of ABI and diabetic foot exercises are interventions that can be used to improve peripheral circulation by identifying disturbances in peripheral circulation, increasing the flow of blood collateralisation in the foot and improving insulin function. Intervention of ABI examination and diabetic foot exercises were carried out in patient with diabetes mellitus for 7 days treatment. The results show that the application of ABI examination and diabetic foot exercises can improve peripheral circulation and prevent foot injuries. Reviewing the effectiveness of ABI examination and diabetic foot exercises to improve peripheral circulation, then it is hoped that this interventions can be used as a routine treatment in patients with diabetes mellitus.