Artikel ini membahas fenomena hadirnya kafe Arab sebagai suatu ruang modernitas baru. Di dalam ruang modernitas baru ini, kalangan muda di Jakarta menikmati tradisi merokok shisha dan penampilan belly dance di kafe Arab sebagai tren gaya hidup di kalangan muda perkotaan. Hadirnya kafe shisha menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana tradisi merokok shisha dan penampilan belly dance yang terdapat di kafe shisha dan bagaimana kehadiran kafe tersebut dapat diterima oleh kalangan muda Kota Jakarta. Penelitian bertujuan untuk menjelaskan fenomena kehadiran Kafe Shisha dan penerimaan pengunjung kafe tersebut di dalam konteks modernitas baru di era globalisasi kontemporer. Artikel ini disusun dari sebuah penelitian kualitatif deskriptif di Kafe Shisha di Jakarta Selatan. Data diperoleh melalui studi lapangan dengan teknik observasi dan wawancara mendalam. Data lapangan juga diperkaya dengan tulisan-tulisan terkait kebudayaan Arab yang diperoleh dari buku, artikel ilmiah dan artikel populer yang diakses melalui internet. Tulisan ini berisi mengenai dua tradisi kebudayaan Arab yaitu menghisap shisha dan pertunjukan belly dance di Kafe Shisha, Jakarta Selatan dan adanya akseptasi dari masyarakat Indonesia dalam bentuk nalar Arab. Tulisan ini menemukan bahwa keberadaan kafe shisha di Jakarta merupakan gejala globalisasi yang semakin mengglobal. Akseptasi dari masyarakat Indonesia terhadap keberadaan kafe-kafe Arab merupakan suatu nalar Arab, yaitu nalar terhadap ekspresi kebudayaan Arab.
This article discusses the phenomena of Arabian café existence as a new modernity sphere. In this new modernity sphere, younger generation in Jakarta enjoys the tradition of smoking shisha and belly dance performances in Arabian café as a trend of youthâÂÂs lifestyle in the urban area. The present of café shisha create a question of how smoking shisha and belly dance perfomance in Shisha Café and how this café shisha could get the acceptence from younger generation in Jakarta. This article is written using a descriptive qualitative research at Café Shisha in South Jakarta. This research intends to explain the phenomena of Shisha Café existence and the acceptance by that café`s visitors in the context of new modernity in the contemporary globalization era. The data collection was carried out through field study with observation technique and indepth interview. The field data are enhanced by the review on literatures associated with the Arabian culture in the form of books, scientific articles, and popular articles, which were sourced from the internet. This article contain about two Arabic tradition which are smoking shisha and belly dance performance in Shisha Café, South Jakarta and acceptances from Indonesia citizen in the form of Arabic reasoning.