ABSTRAKStunting merupakan masalah global dan nasional yang dapat dideteksi pada usia 2 tahun, sehingga sebelum usia 2 tahun harus dilakukan upaya promosi dan prevensi terhadap faktor risikonya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang stunting, nutrisi, pola asuh dan depresi ibu serta terapi kelompok terapeutik (TKT) bayi terhadap faktor risiko stunting pada bayi di Indonesia. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental prepost test with control group. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 96 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok intervensi 1 sejumlah 48 orang diberikan pendidikan kesehatan tentang stunting, nutrisi, pola asuh dan depresi ibu. Kelompok intervensi 2 sejumlah 48 diberikan pendidikan kesehatan tentang stunting, nutrisi, pola asuh dan depresi ibu serta TKT bayi. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan tendensi sentral. Analisis bivariat menggunakan uji dependent t-test untuk data yang berdistribusi normal sedangkan untuk data yang berdistribusi tidak normal menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan tentang tentang stunting, nutrisi, pola asuh, dan depresi ibu serta TKT bayi berpengaruh secara bermakna terhadap faktor risiko stunting pada bayi: tinggi badan, berat badan, aspek perkembangan bayi, dan tugas perkembangan bayi dan
berpengaruh secara bermakna terhadap faktor risiko stunting pada ibu: nutrisi (pengetahuan pola asuh nutrisi, sikap pola asuh nutrisi, perilaku pola asuh nutrisi dan produksi ASI ibu), depresi ibu, kemampuan stimulasi pada bayi baik secara kognitif maupun pasikomotor. Tindakan keperawatan TKT bayi dan pendidikan kesehatan direkomendasikan sebagai upaya pencegahan faktor risiko stunting pada bayi.
ABSTRACTStunting is a problem that become a global and national problem. Stunting can be detected at the age of 2 years, so before the age of 2 years promotion and prevention of risk factors such as preventing stunting should occur in the future. This study discusses health education about stunting, nutrition, parenting and maternal depression and infant therapeutic group therapy on risk factors for stunting in infants in Indonesia. The design used in this study was a quasi experimental pre-post test with a control group. Sampling using a purposive sampling technique with a sample size of 96 respondents divided into 2 groups. The intervention group 1 numbered 48 people given health education about stunting, nutrition, parenting and maternal depression. The intervention group 2 contributed 48 given health education about stunting, nutrition, parenting and maternal
depression and infant therapeutic group therapy. Univariate analysis uses frequency distribution and central tendency. Bivariate analysis uses dependent t-test for normally distributed data while for data that is not normally distributed uses Wilcoxon test. The results showed that health education about stunting, nutrition, parenting, and maternal depression and infant therapeutic group therapy were associated with risk factors for stunting in infants: height, weight, aspects of infant development, and development of risk factors for stunting in mothers. Nursing measures for infant therapeutic group therapy and health education are recommended as efforts to prevent risk factors for stunting in infants.