Kaizen merupakan nilai budaya yang berasal dari Jepang.
Kaizen adalah perubahan yang berkesinambungan baik dalam pribadi, keluarga maupun tempat kerja. Penerapan nilai
kaizen di tempat kerja dilakukan antara karyawan dan manajer. Perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia juga menerapkan nilai-nilai
kaizen kepada karyawannya salah satunya adalah PT. A. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan nilai
kaizen di PT. A. Teori yang digunakan adalah Masaaki Imai mengenai
kaizen. Penelitian ini berpusat kepada
kaizen yang diberikan individu kepada perusahaan dan
kaizen perusahaan kepada individu. Metode penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kuantitatif berdasarkan hasil kuesioner kemudian data diolah berdasarkan kebutuhan analisis. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik
purposive sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa PT. A memberikan fasilitas kepada karyawannya dengan kotak saran,
hotline, peningkatan kualitas karyawan dengan program pelatihan, dan menerapkan nilai disiplin. Nilai-nilai PT. A tidak memberikan pemahaman secara eksplisit tentang
kaizen kepada karyawannya. Perbedaan lainnya dengan perusahaan Jepang lainnya yang beroperasi di Indonesia adalah PT. A tidak memiliki divisi yang memperkenalkan
kaizen kepada karyawannya.
Kaizen is a culture value originated in Japan.
Kaizen is a continuous improvement in personal, family and workplace. The implementation of
kaizen in the workplace is carried out by employees and managers. Japanese companies operating in Indonesia also apply
kaizen. The aim of study is to find outÃÂ the implementation of
kaizen in PT. A. The theory used is Masaki Imai about individual-oriented
kaizen. This research is centered on
kaizen given by individuals to companies and
kaizen companies to individuals. The research method uses quantitative method based on the results of the questionnaire then the data is processed based on the needs of the analysis. Data collection technique used by researcher is purposive sampling. The results showed that PT. A gives facilities to its employees with suggestion boxes, improves the quality of employees with training programs, and applies the discipline. PT. A does not tell an explicit about
kaizen to its employees. Another difference with other Japanese companies operating in Indonesia is PT. A does not have a division that introduces
kaizen to its employees.