Latar Belakang: Disfungsi kognitif pascabedah (postoperative cognitive
dysfunction/POCD) merupakan komplikasi pascabedah yang sering ditemui pada
pasien yang menjalani bedah jantung terbuka yang mengganggu fungsi sosial dan
ekonomi serta berkaitan dengan peningkatan mortalitas. Patofisiologi POCD belum
diketahui secara jelas, namun diperkirakan melibatkan hipoksia serebral.
Penurunan kandungan oksigen dan penurunan ekstraksi oksigen perioperatif
diperkirakan berkontribusi terhadap POCD. Penggunaan pemantauan nearinfrared
spectroscopy (NIRS) memungkinkan pengukuran status oksigenasi pada
jaringan otak. Protein S100B adalah penanda biologis kerusakan jaringan otak.
Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh kandungan oksigen dan ekstraksi
oksigen intra dan pascabedah, desaturasi serebral dan peningkatan kadar protein
S100B terhadap kejadian POCD.
Metode: Rancangan penelitian ini adalah kohort prospektif di unit Pelayanan Jantung
Terpadu RS dr. Cipto Mangunkusumo. Penelitian dimulai setelah mendapatkan persetujuan
komite etik dan ijin lokasi. Kriteria penerimaan adalah pasien berusia ≥18 tahun yang
dijadwalkan menjalani bedah jantung terbuka dengan menggunakan mesin
cardiopulmonary bypass (CPB), sehat secara mental, dapat membaca dan berbahasa
Indonesia. Pasien akan menjalani evaluasi kognitif menggunakan 6 tes psikometrik pada 1
hari prabedah dan diulang pada 5 hari pascabedah. POCD didefinisikan sebagai penurunan
>20% skor kognitif pascabedah dibandingkan prabedah pada 2 atau lebih tes. Sampel darah
arteri dan vena diambil untuk menilai kandungan dan ekstraksi oksigen pada 5 waktu: (1)
sebelum induksi, (2) intra-CPB, (3) pasca-CPB, (4) enam jam pascabedah, dan (5) 24 jam
pascabedah. Pemantauan saturasi serebral menggunakan NIRS dilakukan sepanjang pembedahan. Kadar protein S100B diukur pada 2 waktu: sebelum induksi dan 6 jam
pascabedah. Data dianalisis dengan uji statistik yang sesuai menggunakan piranti lunak SPSS
versi 20.
Hasil:Lima puluh lima subyek mengikuti penelitian ini. POCDditemukan pada 31 (56,4%)
subyek. Kandungan oksigen dan ekstraksi oksigen ditemukan tidak berbeda bermakna di
antara kedua kelompok pada seluruh waktu. Desaturasi serebral ditemukan lebih lama (55
[0-324] vs. 6 [0-210], p=0,03) dan nilai AUC rScO2 lebih tinggi (228 [0-4875] vs. 33 [0-
1100], p <0,01) pada pasien yang mengalami POCD dibandingkan yang tidak. Dengan
analisis ROC ditemukan nilai AUC rScO2 >80 menit% berpengaruh terhadap kejadian
POCD (RR 3,38, IK 95%: 1,68-6,79, p <0,01). Kadar protein S100Bmeningkat 1,5x lebih
tinggi pada pasien POCD, namun tidak mencapai kemaknaan statistik.
Simpulan:Desaturasi serebral yang diukur menggunakan NIRS berpengaruh pada kejadian
POCD.
Background: Postoperative cognitive dysfunction/POCD is commonly foundpostoperative complication after cardiac surgery with profound social andeconomic effect and also known correlated with mortality. The pathophysiologyremains unclear and multifactorial, but hipoxia have been postulated as one of themechanisms. Reduced arterial oxygen content (CaO2) and reduced oxygenextraction perioperatively may contribute to POCD. Use of near-infraredspectroscopy (NIRS) monitoring may provide oxygenation status on brain tissue.S100B protein is known brain injury biological marker. This trial aims toinvestigate effects of perioperative oxygen content and extraction, cerebraloxygenation status and S100B protein level changes to POCD.Methods: This prospective cohort study was conducted at Integrated Heart Service unit ofRS dr. Cipto Mangunkusumo, a tertiary teaching hospital in Jakarta, Indonesia. This studywas started after ethical approval obtained. Inclusion criteria was 18 years old or abovepatients scheduled for open-heart surgery using cardiopulmonary bypass machine, healthymental status, and can speak/read Indonesian language. Subjects were undergone 6psychometric evaluation on day prior to surgery and 5 days after surgery. POCDdefined asdecrease of >20% score from baseline on 2 or more tests. Arterial and venous blood sampleswere taken on 5 moments: (1) before induction of anesthesia, (2) during CPB, (3) Afterseparation of CPB, (4) six hours after surgery, and (5) 24 hours after surgery. NIRSmonitoring was applied continously during surgery. S100B protein level was measured onbefore induction of anesthesia and 6 hours after surgery.Data was analyzed with appropriatestatistical tests using SPSS 20 software.Results: Fifty-five subjects were included in this study. POCD was found in 31 (56.4%)subjects. Oxygen contents and extractions were found not differ in both groups at all times.Cerebral desaturation was found more longer (55 [0-324] vs. 6 [0-210]mins, p = 0.03) andsevere (AUC rScO2 228 [0-4875] vs. 33 [0-1100] min%, p <0,01) in subjects with POCDcompared to non-POCD. Using ROC analysis, it is determined subjects with AUC rScO2>80 min% were exposed with higher risk of POCD(RR3.38x, 95%CI: 1.68-6.79, p <0.01).S100B protein level increased higher in subjects with POCDbut no statistical significant wasfound.Conclusion: Cerebral desaturation measured by NIRSmonitoring contributes to POCD.