Kabupaten Malang memiliki berbagai potensi wisata seperti wisata alam dan wisata budaya. Potensi wisata tersebut perlu didukung sarana dan prasarana yang optimal untuk perkembangan objek wisata sehingga dapat menarik wisatawan. Beberapa objek wisata di Kabupaten Malang belum memiliki fasilitas yang lengkap untuk menunjang wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahap perkembangan objek wisata di Kabupaten Malang serta menganalisis hubungan antara tahap perkembangan objek wisata dengan pengelola wisata. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahap perkembangan objek wisata dan pengelola wisata. Metode yang digunakan adalah analisis keruangan dan analisis statistik
chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Objek wisata di Kabupaten Malang didominasi oleh tahap
Involvement dengan karakteristik jumlah wisatawan yang mengalami peningkatan sedikit atau meningkat namun pertumbuhannya menurun, ketersediaan fasilitas primer, sekunder dan kondisional yang kurang beragam serta aksesibilitas yang mudah diakses dengan letak wisata di jalan lokal dan tidak tersedianya angkutan umum. Hasil uji statistik
chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tahap perkembangan objek wisata di Kabupaten Malang dengan pengelola wisata.
Malang Regency has many tourism potentials such as natural attraction and cultural attraction. Tourism potentials need to be supported by facilities and infrastructure that are optimal for the development so that they can attract tourists. Some tourism objects in Malang Regency does not have complete facilities to support tourist. This study aims to determine the development stage of tourism objects and analyze the correlation between development stage of tourism objects with tourism organizer. Variables used in this research are the development stage of tourism objects and tourism organizer. The methods used are spatial descriptive analysis and chi-square statistical analysis. The results showed that the stage development of tourism objects in Malang Regency are dominated by the second stage of development (involvement) with the characteristics of the number of tourists experiencing a slight increase or increasing but declining growth, the availability of primary, secondary and conditional facilities that are less diverse and accessibility that is easily accessible by the location of tourism on local roads and the unavailability of public transportation. Chi-square statistical test result showed that there is a significant correlation between development stage of tourism in Malang Regency with tourism organizer.