Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat pada bulan November sampai Desember 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesesuaian wisata mangrove dan menganalisis daya dukung wisata untuk melihat potensi pengembangan wisata. Hasil yang diperoleh berdasarkan metode transek dan petak contoh, yaitu ekosistem mangrove di Kecamatan Cilamaya Wetan memiliki 2 klasifikasi, yaitu sesuai dan sesuai bersyarat. Klasifikasi sesuai terdapat pada Desa Sukakerta, Desa Muara Baru, dan Desa Muara, sedangkan klasifikasi sesuai bersyarat terdapat pada Desa Rawagempol Kulon. Daya dukung wisata hanya terdapat pada kawasan mangrove Desa Sukakerta, yang mana termasuk klasifikasi sesuai, memiliki luas kawasan yang dapat dijadikan wisata, dan terdapat kunjungan oleh wisatawan, tepatnya pada kawasan Pusat Bahari Tangkolak yang mampu mewadahi sebanyak 1.345 orang dengan waktu yang disediakan dalam pengembangan kawasan oleh pihak pengelola, yaitu selama 24 jam/harinya. Daya dukung wisata tinggi terletak pada wilayah menanam bibit mangrove, susur jalan pada bagian barat dari PBT, dan susur jalan bagian barat di timur dari wilayah PBT. Sedangkan daya dukung wisata ksedang terletak pada wilayah atraksi saung (gazebo) pada bagian timur PBT. Dan untuk daya dukung wisata rendah terletak pada atraksi jembatan dan susur jalan pada bagian timur dari PBT.
The research was conducted in Cilamaya Wetan District, Karawang Regency, West Java Province from November to December 2019. The purpose of this study was to analyze the suitability of mangrove tourism and analyze the carrying capacity of tourism to see the potential for tourism development. The results obtained were based on the transect method and sample plots, namely the mangrove ecosystem in Cilamaya Wetan District has 2 classifications, namely appropriate and conditional. The appropriate classification is found in Sukakerta Village, Muara Baru Village, and Muara Village, while the conditionally appropriate classification is in Rawagempol Kulon Village. The tourism support capacity is only found in the mangrove area of Sukakerta Village, which is classified as appropriate, has an area that can be used as tourism, and there are visits by tourists, to be precise in the Tangkolak Maritime Center area which is able to accommodate as many as 1,345 people with the time provided for the development of the area. by the manager, namely for 24 hours/day. The high tourism support capacity lies in the area where mangrove seedlings are planted, along the road in the western part of the PBT, and along the west side of the road in the east of the PBT area. Meanwhile, the carrying capacity of ksedang tourism is located in the gazebo in the eastern part of PBT. And for low tourism carrying capacity lies in the attractions of bridges and road tracks in the eastern part of the PBT.