Skripsi ini membahas mengenai salah satu bentuk inovasi teknologi finansial, yaitu fitur PayLater. Ketersediaan fitur PayLater sebagai metode pembayaran pada berbagai platform di Indonesia memungkinkan pengguna platform untuk melakukan transaksi pada platform dengan membayarnya di kemudian hari, baik di akhir bulan maupun secara angsuran. Pokok pembahasan dalam skripsi ini terfokus pada analisis perjanjian yang timbul atas penggunaan fitur PayLater yang tersedia pada platform Gojek dan Traveloka atas pembelian suatu produk. Penulis akan membahas perihal bentuk perjanjian yang timbul dari transaksi PayLater ditinjau dari karakteristik macam-macam perjanjian yang ada di dalam KUHPerdata, serta bagaimana hubungan hukum yang terjalin antara para pihak di dalamnya. Selain itu, dibahas pula mengenai terjadi atau tidaknya penggantian hak penyedia produk atau subrogasi oleh pihak pemberi pinjaman dalam transaksi PayLater. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah penelitian yuridis-normatif dengan menggunakan data sekunder berupa bahan hukum primer dan sekunder.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk Perjanjian Gojek PayLater dan Perjanjian Traveloka PayLater merupakan perjanjian innominaat. Namun, perjanjian tersebut pada dasarnya memiliki kemiripan karakteristik perjanjian pinjam meminjam pada Pasal 1754 KUHPerdata. Hubungan hukum yang terjalin dalam transaksi Gojek PayLater dan Traveloka PayLater melibatkan berbagai pihak, termasuk hubungan jual beli produk antara penyedia produk dengan pengguna platform. Pembayaran atas pembelian produk yang dilakukan dengan pinjaman yang diberikan oleh pemberi pinjaman kepada pengguna platform memenuhi unsur subrogasi yang sebagaimana diatur pada Pasal 1400 KUHPerdata dan menunjukkan terjadinya penggantian hak penyedia produk oleh pihak pemberi pinjaman berupa hak atas pembayaran dan hak untuk menagih sejumlah nilai transaksi. Namun, bentuk penggantian hak dalam transaksi PayLater memiliki karakteristiknya tersendiri sebagaimana merupakan perkembangan baru yang mengakomodir kebutuhan masyarakat dan dipadu dengan kemajuan teknologi.
This thesis discusses one form of financial technology innovation, namely the PayLater feature. The availability of the PayLater feature as a payment method on various platforms in Indonesia enables platform users to make transactions by paying them at a later date, be it at the end of the month or in installments. This is made possible because of the availability of third parties who are willing to provide loans to platform users through payment for transactions made through the platform. The subject matter of this thesis focuses on analyzing agreements arising from the use of the PayLater feature on Gojek and Traveloka platforms for product purchasing. The author will discuss the form of agreement arising from PayLater transactions in terms of the characteristics of the various agreements that exist in the Civil Code and the legal relationship that exists between the parties. Furthermore, this thesis also discusses whether or not a subrogation is present in a PayLater transaction. The research method used in the preparation of this thesis is juridical-normative research using secondary data in the form of primary and secondary legal materials. The results of this study indicate that the form of the Gojek PayLater Agreement and the Traveloka PayLater Agreement are innominate agreements. However, the agreement has similar characteristics to the loan agreement in Article 1754 of the Civil Code. The legal relationship that exists in the Gojek PayLater and Traveloka PayLater transactions involves various parties, including the purchase relationship between product providers and platform users. Payments for product purchases made with loans provided by lenders to platform users meet the elements of subrogation as regulated in Article 1400 of the Civil Code and indicate replacement of the rights of product providers by the lender in the form of payment rights and the right to collect a certain amount of the transaction value. However, the form of right replacement in PayLater transactions has its own characteristics as it is a new development that accommodates people's needs and combined with technological advances.